Salin Artikel

Saat Sidang Rizieq, Pengacara dan Polisi Bersitegang, Massa Emak-Emak Dibubarkan

Rizieq yang merupakan mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu menjadi terdakwa dalam tiga perkara, yakni kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat; kerumunan di Megamendung, Bogor; dan tes usap palsu Rumah Sakit (RS) Ummi Bogor.

Sama dengan sidang perdana tiga hari sebelumnya, sidang pembacaan dakwaan kemarin juga diwarnai drama karena Rizieq menolak sidang digelar secara virtual. Rizieq sempat marah-marah hingga mengabaikan hakim sebagai bentuk protes. Namun, akhirnya sidang pembacaan dakwaan tetap berjalan.

Drama juga terjadi di luar gedung PN Jaktim. Pengacara Rizieq yang dilarang masuk bersitegang dengan polisi. Massa emak-emak pendukung Rizieq juga sempat adu mulut dengan polisi karena tak terima dibubarkan.

Massa Emak-Emak

Satu hari sebelum persidangan, PN Jaktim telah mengimbau melalui media agar masyarakat menyaksikan jalannya sidang lanjutan secara virtual.

Akan tetapi, imbauan tersebut tak dihiraukan. Dalam pantauan Kompas.com, massa memadati PN Jakarta Timur sejak Jumat pagi.

Kerumunan tak terelakkan, terdiri dari massa pendukung Rizieq dan polisi yang bertugas mengamankan situasi di lokasi.

Petugas harus berulang kali mengimbau massa untuk membubarkan diri dan menekankan bahwa persidangan hanya dapat disaksikan secara virtual.

"Tolong ya ibu-ibu jaga jarak. Tidak bergerombol. Ingat protokol kesehatan," kata petugas berbicara langsung tepat di hadapan massa.

Bukannya membubarkan diri, massa justru berorasi dan membentangkan spanduk sekitar pukul 10.00 WIB.

Spanduk itu bertuliskan, "Hancurkan kezaliman tegakkan keadilan. Bebaskan HRS dan aktivis serta pejuang keadilan. Kami siap bela kebenaran sampai titik darah penghabisan."

Polisi akhirnya membubarkan massa. Jajaran polwan dikerahkan di barisan paling depan untuk mengurai massa emak-emak itu.

Sempat terjadi tarik menarik spanduk antara polisi dan massa. Adu mulut juga terjadi karena massa emak-emak itu marah-marah saat dibubarkan.

Seorang polisi melalui pengeras suara berupaya menenangkan massa.

"Jangan marah-marah ibu, nanti darah tinggi," kata salah satu polisi dengan pengeras suara saat berupaya menenangkan keadaan.

Perlahan-lahan massa mulai dipukul mundur sampai akhirnya tiba di belakang gedung pengadilan. Di sana, polisi memberi waktu bagi massa untuk berorasi selama beberapa menit.

Setelah itu, akhirnya massa ibu-ibu tersebut dengan sukarela membubarkan diri dan meninggalkan kawasan PN Jaktim.

Pengacara bersitegang dengan polisi

Sementara itu, tim kuasa hukum Rizieq sempat bersitegang dengan polisi di luar gerbang PN Jakarta Timur.

Perdebatan bermula saat polisi tidak mengizinkan semua tim kuasa hukum Rizieq masuk ke PN Jaktim. Polisi hanya memperbolehkan empat pengacara Rizieq untuk masuk, sementara belasan lainnya tertahan di luar pintu gerbang PN Jaktim.

Polisi kemudian meminta para pengacara yang tidak boleh masuk itu untuk menjaga jarak. Sontak, tim kuasa hukum Rizieq kesal.

"Coba contohin dulu bagaimana jaga jarak yang baik, baru kami jaga jarak," kata salah satu pengacara Rizieq dengan nada tinggi.

Mendengar itu, salah satu polisi lalu meminta pengacara Rizieq untuk menghargai aparat yang tengah bertugas.

"Saya juga menghargai saudara. Saya tidak akan melakukan kekerasan," ucap polisi.

Pengacara Rizieq kemudian menganggap pernyataan polisi itu sebagai ancaman.

"Loh kok ngancam, Pak? Jangan ngancam dong," sahut sejumlah pengacara Rizieq kompak.

"Bukan ngancam, saya enggak ngancam. Saya cuma minta jaga jarak. Sudah saya enggak mau banyak ngomong," jawab polisi.

Akhirnya salah satu pengacara Rizieq menenangkan rekannya. Setelah itu, ketegangan sempat mereda.

Namun, menjelang siang hari, pengacara kembali bersitegang dengan polisi. Sejumlah pengacara Rizieq yang baru datang kembali protes karena mereka tak diizinkan masuk.

Mereka marah-marah dan berteriak di harapan polisi yang berjaga di depan gerbang PN Jaktim. Namun polisi tetap melarang mereka untuk masuk.

Di tengah perdebatan itu, tiba-tiba terjadi aksi saling dorong antara polisi dan pengacara Rizieq. Para pengacara Rizieq yang jumlahnya lebih sedikit terpukul mundur. Sebagian pengacara Rizieq terjatuh.

Setelah itu, aksi debat antara polisi dan pengacara Rizieq makin panas. Pengacara Rizieq berteriak protes dan menunjuk-nunjuk polisi. Beberapa polisi juga terlihat emosi dan hendak menghampiri pengacara Rizieq.

Namun, sejumlah polisi berupaya menenangkan rekan-rekannya yang emosi.

Setelah sekitar 10 menit, akhirnya situasi kembali kondusif. Pengacara Rizieq yang semula ngotot ingin masuk ke gedung pengadilan akhirnya mundur.

Massa diangkut ke polres

Setelah siang hari, kawasan PN Jakpus sudah steril dari massa. Meski begitu, polisi juga menyisir warung-warung di sekitar gedung pengadilan.

Polisi kemudian menemukan pendukung Rizieq yang berkerumun di sebuah warung makan. Polisi lalu meminta KTP mereka dan mengangkut mereka ke polres.

"Kita bawa ke polres untuk dites antigen," kata Kompol Telly BW, salah satu anggota polisi yang tengah bertugas.

Pantauan kompas.com, ada belasan orang yang diangkut dengan kendaraan polisi. Para pendukung Rizieq itu akan diminta pulang jika hasil tes dinyatakan nonreaktif Covid-19. Namun, jika hasil tes reaktif, mereka akan dibawa ke RS Wisma Atlet.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/20/12111461/saat-sidang-rizieq-pengacara-dan-polisi-bersitegang-massa-emak-emak

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke