Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Viral Pria di Serpong Siksa Kucing, Aksinya Tepergok Petugas Keamanan dan Diselidiki Polisi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Viral video rekaman seorang pria yang diduga menyiksa kucing hingga tak berdaya. Aksi tersebut diketahui terjadi di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat seorang pria bersitegang dengan petugas keamanan. Terduga pelaku penyiksaan itu tidak terima upayanya membunuh kucing dihentikan oleh petugas keamanan tersebut.

"Saya bunuh dia (kucing), tapi saya tidak siksa dia," kata pria tersebut.

"Saya ingin membunuh dia dengan cara yang paling layak menurut saya," sambungnya.

Petugas keamanan itu pun tampak garam dengan penyiksaan yang dilakukan pria tersebut. Dia menghardik pelaku dan memintanya agar menghentikan aksinya.

"Sekali lagi ini namanya penyiksaan binatang, Pak. Ini penyiksaan binatang," kata petugas keamanan itu.

Dalam video tersebut, petugas keamanan sempat mengangkat kucing yang terbaring lemas di dekat kaki pelaku. Tampak kucing tersebut tidak bergerak.

Belakangan diketahui bahwa peristiwa tersebut terjadi di depan Yayasan Pendidikan Solideo, Serpong, Tangerang Selatan, pada Selasa (9/3/2021).

Pelaku penyiksaan kucing itu merupakan salah seorang karyawan di Yayasan Pendidikan Solideo berinisial F. Sementara sosok pria yang berdebat dengan F adalah Mulyadi (54), koordinasi petugas keamanan di yayasan tersebut.

"Iya jadi perlu saya luruskan kejadian itu Selasa (9/3/2021) sore. Bukan kemarin pas viral itu video (perdebatan) saya sama orang itu (F)," ujar Mulyadi saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (21/3/2021).

Pelaku kesal dengan kucing

Mulyadi menjelaskan, penyiksaan tersebut bermula ketika pelaku hendak memindahkan kucing tersebut dari area yayasan. Dia diduga tidak suka dengan keberadaan kucing yang kerap berkeliaran.

"Jadi awalnya kucing itu di dalam kawasan. Mau dipindahkan katanya," kata Mulyadi.

Saat akan dipindahkan, pelaku berdalih kalau kucing tersebut memberontak dan menyerang hingga menyebabkan luka di salah satu jari tangan kanannya.

Pelaku pun meradang dan langsung menyiksa kucing tersebut dengan cara menginjaknya di luar area yayasan.

"Diserang, tangannya luka. Jadi ada sebab akibatnya. Diinjak lah kucing, tapi enggak mati pingsan saja," ungkap Mulyadi.

Mengetahui hal itu, Mulyadi yang saat kejadian tengah di pos keamanan yayasan langsung menghampiri pelaku dan menghentikan aksi keji tersebut.

Bersitegang dengan petugas keamanan

Namun, pelaku semakin meradang dan berencana untuk membunuh kucing tersebut. Perdebatan antar keduanya pun terjadi karena Felix merasa apa yang dilakukannya merupakan hal yang benar.

Mulyadi pun berbalik memarahi pelaku. Dia menilai penyiksaan dan keinginan pelaku membunuh hewan tersebut tidak dapat dibenarkan.

Seekor induk kucing yang disiksa itu pun berhasil selamat beserta empat anaknya.

Mulyadi menegaskan bahwa kucing tersebut belum mati dan kembali terlihat keberadaannya beberapa hari setelah kejadian.

Sementara empat ekor anak kucing tersebut dibawa oleh warga yang ingin merawatnya.

"Kucingnya itu enggak mati, cuma kayak pingsan saja. Ini kesaksian saya sebagai orang di video itu lho. Abis kejadian itu hilang kucingnya, besoknya ya ada lagi. Kalau empat anaknya itu bawa orang," pungkas Mulyadi.

Diselidiki polisi

Polisi kini tengah menyelidiki dugaan penyiksaan kucing yang dilakukan seorang pria tersebut di kawasan Yayasan Pendidikan Solideo, Serpong, Tangerang Selatan.

Kapolsek Serpong Kompol Yudi Permadi menjelaskan, pihaknya sudah memintai keterangan dua orang saksi dan terduga pelaku dalam kasus penyiksaan hewan tersebut.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan saksi F, yang terduga pelaku itu dan saksi M dan W petugas keamanan. Kita lagi lakukan pemeriksaan," ujar Yudi kepada Kompas.com, Minggu (21/3/2021) malam.

Yudi menyebut, sementara ini terduga pelaku berinisial F bisa dikenakan tindak pidana ringan terkait penyiksaan hewan yang dilakukannya pada 9 Maret 2021.

Sebab, berdasarkan keterangan dari kedua saksi, kucing yang diduga disiksa oleh F masih hidup dan beberapa kali terlihat di sekitar tempat kejadian.

"Karena informasinya itu kucingnya tidak mati. Warga sama sekuriti di sana masih melihat berkeliaran. Hafal mereka sama kucingnya," kata Yudi.

Kendati demikian, polisi masih terus melakukan pendalaman dan akan mengumpulkan informasi lebih lanjut dari pihak-pihak yang mengetahui penyiksaan hewan tersebut.

"Iya jadi untuk sementara kita masih pendalaman dulu. Ancamannya itu sementara tindak pidana ringan, pasal 302 terkait penyiksaan hewan," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/22/13074091/viral-pria-di-serpong-siksa-kucing-aksinya-tepergok-petugas-keamanan-dan

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Dosen UI yang Ditendang Pengendara Motor di Beji Depok, Polisi: Jangan Ada Lagi Premanisme di Jalan

Belajar dari Kasus Dosen UI yang Ditendang Pengendara Motor di Beji Depok, Polisi: Jangan Ada Lagi Premanisme di Jalan

Megapolitan
Sosok Syabda Perkasa di Lingkungan Rumah: Atlet Indonesia Kebanggaan Tetangga

Sosok Syabda Perkasa di Lingkungan Rumah: Atlet Indonesia Kebanggaan Tetangga

Megapolitan
Korban Kebakaran Plumpang: Rapat DPR dan Dirut Pertamina Menyakitkan, Hanya Dengar Versi Mereka Saja

Korban Kebakaran Plumpang: Rapat DPR dan Dirut Pertamina Menyakitkan, Hanya Dengar Versi Mereka Saja

Megapolitan
Pria di Depok jadi Tersangka Usai Bacok Tukang Rongsok yang Curi Ponselnya

Pria di Depok jadi Tersangka Usai Bacok Tukang Rongsok yang Curi Ponselnya

Megapolitan
Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Suami Bunuh Istri di Penginapan Makasar, Jaktim

Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Suami Bunuh Istri di Penginapan Makasar, Jaktim

Megapolitan
Salah Lafalkan Pancasila, Plt Wali Kota Bekasi Grogi karena Berdiri di Samping Ulama dan Habib

Salah Lafalkan Pancasila, Plt Wali Kota Bekasi Grogi karena Berdiri di Samping Ulama dan Habib

Megapolitan
Jadi Sorotan Heru Budi, Ada 15 Lubang Galian PLN di Jalan Margasatwa Raya yang Berkontur Naik Turun

Jadi Sorotan Heru Budi, Ada 15 Lubang Galian PLN di Jalan Margasatwa Raya yang Berkontur Naik Turun

Megapolitan
Pertamina Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Keluarga Korban Kebakaran Depo Plumpang

Pertamina Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Keluarga Korban Kebakaran Depo Plumpang

Megapolitan
Ada Demo Tolak Timnas U-20, Berikut Rute Transjakarta Sekitar Patung Kuda yang Dialihkan

Ada Demo Tolak Timnas U-20, Berikut Rute Transjakarta Sekitar Patung Kuda yang Dialihkan

Megapolitan
Uus Kuswanto Mengaku Direstui DPRD DKI Jadi Wali Kota Jakarta Barat

Uus Kuswanto Mengaku Direstui DPRD DKI Jadi Wali Kota Jakarta Barat

Megapolitan
Satu Muncikari yang 'Sediakan' 39 PSK di Tambora Masih Diburu Polisi

Satu Muncikari yang "Sediakan" 39 PSK di Tambora Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Uus Kuswanto Jalani 'Fit and Proper Test' sebagai Wali Kota Jakarta Barat

Uus Kuswanto Jalani "Fit and Proper Test" sebagai Wali Kota Jakarta Barat

Megapolitan
Tutup Pintu 'Restorative Justice' untuk AG, Keluarga D: Tak Ada Kata Damai

Tutup Pintu "Restorative Justice" untuk AG, Keluarga D: Tak Ada Kata Damai

Megapolitan
Tendang Dosen UI hingga Kecelakaan di Depok, Pelaku Mengaku Refleks

Tendang Dosen UI hingga Kecelakaan di Depok, Pelaku Mengaku Refleks

Megapolitan
Seorang Pria Jadi Korban Pengeroyokan dan Penusukan di Tempat Hiburan Malam Gading Serpong

Seorang Pria Jadi Korban Pengeroyokan dan Penusukan di Tempat Hiburan Malam Gading Serpong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke