Salin Artikel

Di SDN 08 Jakpus, 83 Persen Orangtua Izinkan Anaknya Sekolah Tatap Muka

Kepala Sekolah SDN Kenari 08 Hardi Priyono mengatakan, total murid yang duduk di kelas 4-6 sebanyak 255 orang. Dari jumlah itu, ada 214 murid yang diizinkan untuk mengikuti sekolah tatap muka oleh orangtuanya.

"Artinya lebih dari 83 persen murid di SDN 08 Kenari ini diizinkan oleh orangtuanya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka," kata Hardi, Rabu (7/4/2021).

Izin orangtua memang menjadi salah satu syarat bagi sekolah yang hendak menggelar pembelajaran tatap muka. Hardi mengatakan, pihaknya sudah meminta izin kepada orangtua murid sejak jauh hari.

Hanya 30 murid yang tak mendapatkan izin dari orangtuanya untuk sekolah tatap muka. Sementara 11 orangtua murid lainnya belum memberi tanggapan atas permintaan izin dari sekolah.

Bagi murid yang tak diizinkan orangtua untuk belajar tatap muka bisa tetap mengikuti pembelajaran secara daring (dalam jaringan) dari rumah.

Hardi memastikan, sekolahnya menerapkan protokol kesehatan ketat selama pembelajaran tatap muka guna mencegah penyebaran Covid-19. Jumlah siswa dibatasi tak lebih dari 16 orang per kelas.

Durasi belajar juga hanya dua jam. Seluruh siswa dan guru wajib memakai masker dan face shield.

Hardi berharap kegiatan belajar mengajar tatap muka di SDN 08 bisa terus berlangsung tertib dan menjadi contoh bagi sekolah lain.

"Dan nantinya pemerintah mengizinkan semua sekolah untuk buka sekolah, sehubungan para siswa sudah sangat merindukan belajar tatap muka secara normal," kata Hardi.

Sementara itu, sejumlah orangtua mengaku mengizinkan anaknya untuk sekolah tatap muka karena pembelajaran secara daring selama ini dirasa kurang efektif dan merepotkan.

Linda (43) senang anaknya kembali ke sekolah sehingga ia tak perlu lagi repot membimbing anaknya untuk belajar di rumah.

"Baguslah meringankan beban orangtua di rumah," kata Linda ditemui saat menjemput anaknya di SDN Kenari 08, Rabu.

Linda menyebutkan, anaknya kerap kesulitan menangkap pelajaran jika sekolah dari rumah. Anaknya yang duduk di kelas 4 SD itu juga cenderung bermalas-malasan dan tidak semangat belajar.

"Apalagi bangun pagi, jadi susah. Soal keluar jam 7, dia bangun jam 8," ujar Linda.

Linda mengaku tidak terlalu khawatir dengan pandemi Covid-19 yang kini masih berlangsung. Ia sudah melakukan sejumlah persiapan agar anaknya tak rentan terpapar, salah satunya dengan menyediakan multivitamin.

Sama seperti Linda, Umi (42) juga bersyukur putranya bisa kembali belajar di sekolah. Sebab, anaknya sulit diatur jika disuruh belajar di rumah.

Umi juga mengaku kerepotan jika harus mengawasi dan mengajarkan anaknya di rumah. Soalnya, dia sebagai ibu rumah tangga kerap membantu sang suami berdagang. Ia juga tak terlalu memahami materi pelajaran anaknya.

"Kan pelajaran kita yang dulu dan sekarang beda. Paling kakaknya ikut bantu," ucap Umi.

Umi mengakui ada sedikit kekhawatiran anaknya bisa terpapar Covid-19 dengan belajar tatap muka di sekolah. Namun, ia meyakini pihak sekolah dan seluruh siswa bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Ya dibilang khawatir pasti, tapi kan sudah dipersiapkan, pakai masker dan sebagainya," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/07/15502631/di-sdn-08-jakpus-83-persen-orangtua-izinkan-anaknya-sekolah-tatap-muka

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke