Salin Artikel

Pasar Tanah Abang Ramai Jelang Ramadhan, Para Porter Kecipratan Berkah

Ramainya pembeli tak hanya menjadi berkah bagi pedagang, namun juga para porter.

Para porter atau kuli panggung mulai merasakan kenaikan penghasilan seiring kembali menggeliatnya aktivitas jual beli di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu.

Marsan (32) siang itu tengah duduk santai di tengah hiruk pikuk suasana pasar.

Ia merasa lega karena saat matahari masih terik, dia sudah mendapat cukup banyak permintaan untuk mengangkat barang dagangan.

Ia memutuskan beristirahat sejenak untuk meregangkan otot.

"Alhamdulillah, ini menjelang bulan puasa memang lumayan naik pembeli. Jadi kita juga kecipratan rezeki," kata Marsan saat ditemui Kompas.com di Blok B Pasar Tanah Abang, Jumat (9/4/2021).

Marsan sudah 10 tahun berprofesi sebagai porter di Tanah Abang. Sebelum pandemi Covid-19, ia bisa mengantongi penghasilan hingga Rp 300.000 - Rp 400.000 per harinya.

Namun, saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, penghasilannya turun drastis. Bahkan ia sempat tidak memiliki penghasilan selama beberapa bulan karena aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang sempat ditutup.

"Tahun lalu kan ditutup. Mau cari kerjaan lain juga bingung. Saya bisanya cuma kerja begini," kata pria lulusan Sekolah Dasar ini.

Marsan kini gembira aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai menggeliat. Meski belum normal seperti sebelum pandemi, namun ia senang setidaknya bisa memiliki penghasilan yang cukup menghidupi keluarga.

Marsan mengaku tidak pernah mematok harga jasa angkut barang. Biasanya, sekali mengangkut barang, ia dibayar berkisar antara Rp 10.000-20.000.

Barang yang dibawa biasanya memiliki bobot 10 kilogram sampai 25 kilogram.

"Kalau sekarang ini mulai naik lagi ya, kalau lagi bagus bisa dapat Rp 200.000 per hari," kata dia.

Selain menawarkan jasa memikul barang dagangan kepada para pembeli, Marsan juga sudah mempunyai sejumlah toko langganan yang kerap menggunakan jasanya.

Pemilik toko tinggal menghubungi nomor telepon Marsan jika ada barang yang hendak diantar.

Bapak dua anak ini berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir sehingga penghasilannya bisa lebih baik lagi.

Harapan serupa disampaikan Edi (29). Pria asal Serang, Banten ini baru saja selesai mengangkat barang dagangan dengan troli saat ditemui Kompas.com siang itu.

Total barang yang dibawa dengan troli itu mencapai 100 kg yang berasal dari salah satu toko.

Membelah kemacetan di jalanan sekitar Pasar Tanah Abang, Edi membawa barang seberat satu kwintal itu ke ekspedisi.

Tak jarang Edi dan rekan-rekan porter lain melawan arah guna mempersingkat waktu.

"Kadang-kadang ada (pengendara) yang protes, ya kita santai aja. Habis gimana, enggak mungkin kalau kita mau muter, jauh lagi," kata dia.

Edi mengamini bahwa pandemi Covid-19 membuat penghasilannya jauh menurun.

"Semenjak corona pembeli jadi sepi. Dulu awal-awal dapat Rp 100.000 per hari saja sudah susah," kata Edi.

Namun, Edi juga merasakan pengunjung pasar mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut dia, pembeli mulai kembali ramai tak lama setelah para pedagang Pasar Tanah Abang menjalani vaksinasi Covid-19, Februari lalu.

Belakangan, menjelang bulan Ramadhan, pembeli bertambah banyak. Banyak pembeli yang memborong baju Muslim dalam jumlah besar untuk dijual ulang.

Edi kini bisa mengantongi hingga Rp 250.000 per harinya.

"Semoga aja sampai Lebaran tambah ramai terus, supaya bisa dapat tambah banyak. Lumayan buat tambah-tambah uang lebaran," kata Edi yang baru 4 tahun terakhir menjadi Potter di Tanah Abang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/09/08252241/pasar-tanah-abang-ramai-jelang-ramadhan-para-porter-kecipratan-berkah

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Megapolitan
Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Megapolitan
Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Megapolitan
Teman yang 'Sliding' Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Teman yang "Sliding" Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Megapolitan
Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Megapolitan
Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Megapolitan
Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Megapolitan
Sebelum Di-'sliding', Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Sebelum Di-"sliding", Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Megapolitan
Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Megapolitan
Dirawat di RS Polri, Kondisi Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Stabil

Dirawat di RS Polri, Kondisi Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Stabil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke