Masjid yang terletak di Kampung Bantarjati Kaum, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, itu telah berusia lebih dari 700 tahun.
Selama tujuh abad, Masjid Al Mustofa tetap berdiri kokoh dengan bentuk bangunan yang tetap sama, meski ada beberapa bagian di dalam masjid yang telah direnovasi untuk kepentingan jemaah beribadah.
Keberadaan Masjid Al Mustofa tak bisa dipisahkan dari dua tokoh penyebar agama Islam yang disegani saat itu, yaitu Tubagus H Mustofa Bakri yang berasal dari Banten, dan Raden Dita Manggala yang berasal dari Cirebon.
Ciri khas bentuk masjid itu terletak pada bentuk bangunannya yang menggabungkan perpaduan gaya Cirebon dan Banten.
Di dalam masjid, terdapat tiang-tiang kokoh dengan goresan sebanyak sembilan buah yang menandakan jumlah wali songo (sembilan wali).
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Mustofa, Kusnadi mengatakan, masjid yang menjadi pusat kegiatan ibadah warga setempat itu didirikan pada 2 Ramadan 728 Hijriah atau tanggal 8 Februari 1307 Masehi.
Kusnadi meyakini, dengan usianya yang mencapai ratusan tahun itu, Masjid Al Mustofa menjadi masjid tertua di Kota Bogor. Bahkan masjid itu sudah berdiri sebelum lahirnya Kota Bogor.
"Tubagus Mustofa dan Raden Manggala, dua-duanya masih keturunan Sunan Gunung Jati. Mereka menyiarkan Islam, oleh Banten dan Cirebon disuruh menyiarkan agama Islam di kampung ini, dulu namanya Kampung Baru," kisah Kusnadi, Selasa (27/4/2021).
Kusnadi menuturkan, masjid itu sudah mengalami tiga kali perbaikan atau renovasi sejak berdiri.
Perbaikan, kata Kusnadi, hanya meliputi cat masjid, kemudian perbaikan langin-langit yang sudah keropos, ruang mimbar, dan tempat shalat imam, serta kusen yang sudah keropos dan dinding masjid yang diberi marmer.
Dengan demikian bentuk asli bangunan Masjid Al Mustofa masih dipertahankan hingga saat ini.
"Ini bangunan aslinya sampai saat ini tidak pernah diubah bentuk masih asli. Hanya tampilannya diperbaiki, dirapikan tidak sampai diubah, dinding dan batu batu struktur bangunan semua masih sama," ujarnya.
"Untuk bagian depannya diperbaiki dan dipercantik plang tulisannya. Ya intinya perbaikannya tidak merubah bentuk apapun hanya yang sudah rusak diperbaiki," kata dia.
Masjid Al Mustofa hanya memiliki satu ruangan utama untuk shalat berjemaah dan satu ruangan mengaji untuk anak anak serta sekretariat.
Alquran berusia ratusan tahun
Kusnadi mengungkapkan, selain ciri khas bentuk bangunan, masjid ini juga menyimpan peninggalan bersejarah lainnya.
Di salah satu ruangan, ada sebuah kitab suci Al Quran dari lembaran kulit yang telah berusia ratusan tahun. Al Quran itu disimpan di dalam sebuah kotak kaca untuk dijaga perawatannya. Al Quran ini ditulis tangan langsung oleh salah pendiri masjid, Tubagus Al Mustofa.
Selain Al Quran, di sampingnya terdapat buku khotbah shalat Jumat. Buku itu juga sama-sama ditulis tangan oleh Tubagus Al Mustofa.
Kusnadi menjelaskan, hingga sekarang tulisan di dalam Al Quran dan buku khotbah itu masih terlihat jelas sehingga masih dipergunakan untuk kepentingan jemaah.
"Al Quran diitulis tangan oleh pendiri masjid. Kemarin ada tamu, dibuka dan dibaca masih terbaca jelas," ungkapnya.
Mata air tak pernah kering
Kusnadi juga menyampaikan, keunikan lain dari Masjid Al Mustofa ada sumber mata air yang dipergunakan jemaah untuk berwudhu maupun kepentingan warga setempat.
Sumber mata air yang ada di Masjid Al Mustofa berasal dari lereng gunung yang tak jauh dari sekitar masjid. Untuk menampung air tersebut, pengurus masjid membangun pipa parolan buat dialiri ke sebuh penampungan air (toren).
Kusnadi menyebutkan, mata air itu tidak pernah kering sekalipun dalam musim kemarau berkepanjangan.
"Sumber mata air ini tidak pernah kering meski di musim kemarau," beber dia.
Dengan adanya beberapa benda bersejarah di Masjid Al Mustofa, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menetapkannya sebagai bangunan cagar budaya tahun 2011.
Selama bulan Ramadhan ini, Masjid Al Mustofa melakukan banyak kegiatan seperti pembagian takjil gratis hingga pelaksanaan santri kilat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/28/17255841/masjid-al-mustofa-masjid-tertua-di-kota-bogor