Salin Artikel

Ada Mafia Karantina, Epidemiolog Khawatir Indonesia Alami Lonjakan Covid-19 seperti India

Ia menilai, kasus Covid-19 di tanah air bisa jadi akan kembali meningkat dengan kedatangan warga asal India yang lolos dari karantina.

Bahkan, ia menilai bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami tsunami Covid-19 layaknya di India.

"Kalau itu lolos, dia menyebarkan virus varian baru, risikonya amat besar bagi Indonesia. Yang terjadi di India bisa terjadi di Indonesia," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/4/2021).

Tri menjelaskan, penularan Covid-19 di India bisa terjadi dengan cepat karena mutasi virus corona varian B.1617 yang bermuatan mutasi ganda.

Oleh karena itu, jika varian virus tersebut sampai tersebar di Indonesia, penyebarannya juga akan berlangsung dengan cepat.

Apalagi, sama seperti India, Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar dan masih banyak warga tidak tertib protokol kesehatan.

"Yang membantu (meloloskan) itu harusnya tau risikonya buat Indonesia," kata Tri.

Oleh karena itu, Tri berharap polisi bisa menindak tegas para petugas yang meloloskan para mafia karantina ini sesuai aturan yang berlaku.

Selain itu, warga asal India yang sudah lolos dari karantina juga harus segera dicari dan ditemukan.

Dalam sepekan, polisi mengungkap dua kasus mafia karantina di Bandara Soetta.

Modusnya sama. Oknum di bandara disogok sejumlah uang oleh penumpang dari India supaya lolos dari kewajiban karantina kesehatan 14 hari.

Pada kasus pertama, WNI dari India berinisial JD menyerahkan uang sebesar Rp 6,5 juta kepada tiga orang yang mengaku petugas bandara, yakni S, RW dan GC.

Setelah diperiksa, S diketahui sebagai pensiunan Dinas Pariwisata (Dispar) DKI Jakarta. Sementara RW adalah anak pelaku S.

S dan RW dapat memiliki kartu pas sehingga dapat keluar masuk bandara dengan leluasa.

Dari hasil penyelidikan mendalam, JD diketahui bukan satu-satunya yang berhasil diloloskan ketiga mafia karantina itu.

Sebelumnya, GC, RW, dan S pernah dua kali meloloskan WN India masuk ke Indonesia tanpa proses karantina.

Kasus kedua adalah lolosnya 5 WN India dari kewajiban karantina berkat bantuan 4 WNI.

Polres Bandara Soekarno-Hatta menangkap para WN India tersebut dengan inisial SR (35), CM (40), KM (36), PN (47), dan SD (35), Senin (26/4/2021).

Polisi juga mengamankan 4 WNI berinisial ZR, AS, R, dan M. Dari keempat WNI mafia karantina itu, ada seorang pelaku yang diduga bekerja sebagai protokoler di PT Angkasa Pura (AP) II, yakni AS.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/29/14172091/ada-mafia-karantina-epidemiolog-khawatir-indonesia-alami-lonjakan-covid

Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke