Salin Artikel

Air Mata Penyesalan Ketua Panitia dan Pengakuan Rizieq Shihab atas Acara Maulid di Petamburan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur menggelar sidang lanjutan kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat dengan terdakwa Rizieq Shihab pada Senin (3/5/2021).

Agenda sidang adalah pemeriksaan saksi fakta dari pihak Rizieq Shihab, kemudian dilanjutkan pemeriksaan terdakwa.

Dua saksi fakta, yakni Ketua Barisan Kesatria Nusantara Zainal Arifin dan Eks Ketua Hilal Merah Indonesia FPI Ali Al Hamid, dihadirkan pihak Rizieq Shihab.

Tak ada sesi tanya jawab antara saksi fakta dengan jaksa penuntut umum (JPU).

Sebab, JPU merasa sudah cukup dengan keterangan saksi-saksi yang mereka hadirkan sendiri.

"Kami dari penuntut umum, cukup saksi fakta yang kami hadirkan termasuk ahli. Karena ini dihadirkan oleh penasihat hukum (Rizieq), sikap kami tidak ingin menanyakan," kata jaksa, Senin.

"Jadi jaksa tidak mengajukan pertanyaan," tanya Ketua Hakim Suparman Nyompa.

"Iya, (tidak)," jawab jaksa.

Ide acara di Petamburan

Namun, kesempatan ini digunakan pihak Rizieq untuk menggali kesaksian terhadap acara Maulid Nabi di Petamburan berdasarkan sudut pandang mereka.

Salah satu terdakwa yang menjadi saksi fakta itu, Haris Ubaidillah, menjelaskan proses pembentukan acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, 14 November 2020 lalu.

Sebagaimana diketahui, Haris merupakan ketua panitia acara Maulid Nabi itu.

"Sebelum guru kami (Rizieq) datang ke Indonesia, kami belum ada (rencana) acara Maulid," kata Haris kepada jaksa.

Kemudian, ada aksi unjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Perancis, 2 November 2020, terkait bayan safar atau exit permit.

"Itu ada pengumuman bahwasanya guru kami ini mendapat bayan safar atau exit permit," tutur Haris.

Pada 4 November 2020, Haris kemudian mengadakan rapat rutin bersama pentolan Front Pembela Islam (FPI) lainnya.

"Hari Rabu (4 November 2020) itu kami ada rapat, berdasarkan informasi guru kami mau datang ke Indonesia, saya usul pada rapat pengurus itu rapat mingguan. Bagaimana kita adakan peringatan Maulid, guru kita akan hadir," kata Haris.

Haris mengatakan, acara Maulid juga digunakan sebagai "obat rindu" kepada Rizieq.

"Tentu ini merupakan satu obat rindu kami sekaligus kami hormati nabi, sekaligus menyambut guru kami," kata Haris.

Massa di luar kendali

Haris menyebut, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berbarengan dengan pernikahan putri Rizieq itu di luar kendali panitia.

"Karena acara Maulid itu biasanya kami lakukan sampai subuh. Tetapi karena mengingat jumlah jemaah semakin malam (semakin banyak), itu di luar kendali kami," kata Haris kepada jaksa.

Oleh sebab itu, panitia menutup acara pada pukul 23.30 WIB.

Haris mengatakan, panitia berani menggelar acara Maulid Nabi karena berkaca pada kasus-kasus lain.

"Ada pertanyaan mengapa saya berani mengambil risiko untuk mengambil peringatan Maulid. Karena pada saat itu sebagaimana informasi bahwa perkumpulan seperti ini sudah ada jauh sebelum acara peringatan Maulid yang kami laksanakan," kata Haris.

Haris menangis karena menyesal menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Rizieq pada hari yang sama.

Awalnya, Haris mendapat informasi bahwa Rizieq ingin menggelar pernikahan putrinya secara terbatas.

"Acara ini adalah acara peringatan baginda Nabi Muhammad SAW. Habib, saya mohon maaf Habib...," kata Haris sambil menangis sesenggukan.

"Beliau (Rizieq) mengatakan pada saat rapat dengan Kiai Shabri (eks Ketum FPI) mengatakan bahwasanya Habib Rizieq akan melaksanakan pernikahan secara terbatas," lanjut Haris.

Haris kemudian mengusulkan untuk akad nikah digelar pada hari yang sama dengan peringatan Maulid Nabi.

"Kami mewakili panitia mengusulkan bagaimana kalau akad nikahnya saja seperti biasa dilakukan pada saat peringatan Maulid," kata Haris.

Saat itu, Ahmad Shabri Lubis sebagai Ketua FPI tidak bisa memberikan jawaban, menunggu konfirmasi dari Rizieq Shihab.

Rizieq kemudian memberikan izin pernikahan putrinya digelar pada hari yang sama dengan peringatan Maulid Nabi.

Setelah diberikan izin, Haris mengaku bingung, ia harus bersyukur atau menyesal.

"Karena saat menyetujui, dengan catatan menerapkan protokol kesehatan, akhirnya akad nikah jadi dilaksanakan di panggung peringatan Maulid," kata Haris.

Pengakuan Rizieq

Rizieq menceritakan awal terjadinya kerumunan pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya itu.

Rizieq berujar, awal mula kerumunan terjadi saat Mahalul Qiyam. Massa simpatisan banyak yang berdiri.

"Saat berdiri itulah, panitia tidak bisa mengendalikan. Ternyata yang dari belakang itu mulai maju ke depan. Itu kejadiannya," kata Rizieq di hadapan majelis hakim.

Padahal, sebelum Mahalul Qiyam, sebut Rizieq, massa simpatisan semuanya tertib, berjarak, dan memakai masker.

"Semua sesuai protokol kesehatan yang direncanakan dengan panitia," tutur Rizieq.

"Selesai Mahalul Qiyam, mereka duduk lagi. Begitu duduk, nah di situlah jarak tidak lagi bisa terjaga," lanjutnya.

Rizieq sempat menegur panitia supaya mengatur massa simpatisan tidak berkerumun.

"Bahkan saya sampaikan ke panitia, kalau tidak bisa diatur juga, ya kita jangan sampai lewat tengah malam," tutur Rizieq.

Rizieq pun mengaku marah kepada panitia penyelenggara.

"Karena saat ada yang melanggar prokes, saya yang pertama kali marah kepada mereka. Saya marah besar kepada panitia. Kenapa ini terjadi pelanggaran prokes semacam ini," kata Rizieq.

Karena menimbulkan pelanggaran prokes, acara tersebut akhirnya ditutup lebih cepat dari jadwal. Acara itu terlaksana dan dihadiri ribuan warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/04/06115141/air-mata-penyesalan-ketua-panitia-dan-pengakuan-rizieq-shihab-atas-acara

Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke