Salin Artikel

Tracing di Sekitar Klaster Covid-19 Cilangkap, 2 Orang Reaktif

JAKARTA, KOMPAS.com - Unsur tiga pilar mengadakan tracing atau penelusuran di sekitar klaster Covid-19 di RT 003 RW 003 Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021).

Tracing dengan metdoe tes swab antigen berlaku gratis bagi siapa pun yang melakukan kontak erat dengan warga RT 003 RW 003 Cilangkap.

"Hari ini Polres Jakarta Timur menyiapkan 200 swab antigen gratis dan dari Polsek (Cipayung) itu ada 100," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan di lokasi, Selasa, dalam rekaman video yang diterima Kompas.com.

Selain bagi warga yang melakukan kontak erat, tes swab antigen gratis juga menyasar warga yang baru saja mudik Lebaran.

"Kami persilakan (warga) dari RT lain yang merasa kemarin sehat, sekarang kok bergejala, silakan datang. Kami siap untuk melayani," kata Erwin.

Data pada Selasa pukul 10.00 WIB, terdapat dua warga yang reaktif Covid-19.

"Kami koordinasikan dengan Satgas Covid-19 untuk ditindaklanjuti, untuk diperiksa secara PCR," tutur Erwin.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, dua orang tersebut memang pernah kontak erat dengan warga RT 003 RW 003 Cilangkap yang terpapar Covid-19.

Terbaru, dua dari 104 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RT 003 RW 003 Cilangkap dinyatakan sembuh.

"Dua (pasien yang sembuh) itu pasangan suami istri, sudah pulang hari ini," kata Ketua RW 003 Rosiadi saat dikonfirmasi, Senin kemarin.

Sampai saat ini, masih ada 102 pasien yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri dari RT tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/25/12484171/tracing-di-sekitar-klaster-covid-19-cilangkap-2-orang-reaktif

Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke