Salin Artikel

Seorang Perempuan Ditemukan Meninggal di Cilodong Depok

Humas Polres Metro Depok Kompol Supriyadi menyatakan, perempuan itu berinisial NM (40).

Dia mengungkapkan awal mula penemuan jenazah NM.

Tetangga korban, TN (33), mengantarkan korban ke sebuah jalan raya di dekat kontrakan NM, Selasa (1/6/2021).

Namun, lanjut Supriyadi, TN tidak mengetahui pukul berapa korban kembali ke kontrakan.

Selang beberapa hari, tepatnya pada Sabtu (5/6/2021), TN mencium bau tidak sedap dari arah kontrakan NM.

"Sehingga, saksi (TN) mengetuk pintu kontrakan tersebut. Namun (korban) tidak menjawab," papar dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/6/2021).

Mengetahui ada hal yang mencurigakan, TN menghubungi pemilik kontrakan.

Pemilik kontrakan itu langsung menghubungi ketua RT setempat dan mereka lantas menghubungi Polsek Sukmajaya.

Kepolisian kemudian membuka kontrakan korban dan menemukan NM dalam kondisi tidak bernyawa.

Kata Supriyadi, Tim Inafis Polres Metro Depok kemudian memeriksa jenazah korban di kontrakan itu.

"Hasil identifikasi Polres, tidak ditemukan luka luar akibat kekerasan pada tubuh korban," paparnya.

Akan tetapi, kepolisian menemukan obat-obatan di sekitar jasad NM. Polisi menemukan bekas muntahan yang keluar dari mulut korban.

Supriyadi menduga, korban meninggal dunia karena sakit.

Usai diperiksa di tempat kejadian perkara (TKP), jenazah NM dibawa ke salah satu RS.

"Sejumlah barang bukti yang diamankan ada obat-obatan milik korban, KTP, dan HP korban," tuturnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/06/19234881/seorang-perempuan-ditemukan-meninggal-di-cilodong-depok

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke