Setidaknya ada 22 warga di RT tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Lurah Kayu Putih Artika Ristiana mengatakan, tracing atau penelusuran masih terus dilakukan di RT 011 RW 009.
"Sampai saat ini belum ada penambahan kasus, tetapi tracing terus dilakukan," kata Artika saat dihubungi, Senin (7/6/2021).
Artika menduga awal mula terbentuknya klaster Covid-19 di wilayahnya tersebut.
"Jadi di RT 011 RW 009 ada taman ya, namanya Taman Pintar, taman ini di bawah pengelolaan Dinas Pertamanan (DKI Jakarta)," ujar Artika.
Taman tersebut, kata Artika, tidak memiliki pagar sehingga membuat akses keluar-masuk gampang sekali.
"Semua usaha kami, misal dari imbauan masker, tertib 5M, itu setiap hari kami lakukan, tetapi tetap selalu berkerumun gitu. Masih saja ada (orang berkerumun)," tutur Artika.
Taman Pintar, sebut Artika, merupakan tempat berkumpulnya warga dan pedagang.
Selain taman, di RT tersebut juga ada rumah kos atau kontrakan yang diduga menjadi penyebab klaster.
"Awalnya saya menduga klaster gereja, tapi setelah kami telusuri lebih dalam, selain faktor kerumunan, ada klaster kos-kosan atau kontrakan lah di situ," kata Artika.
Micro lockdown kemudian diterapkan di RT 011 RW 009 Kayu Putih per Jumat (4/6/2021).
Dengan penerapan micro lockdown di RT 011 RW 009, Taman Pintar otomatis juga ditutup.
Para pelaku usaha di taman tersebut juga tak mempermasalahkan kebijakan penutupan tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/07/09490621/klaster-covid-19-dalam-satu-rt-di-kayu-putih-jaktim-diduga-berawal-dari