Salin Artikel

Satu RT di Gandasari Lockdown, Warga: Ribet, tapi Buat Kebaikan Semua

Warga diwajibkan membawa surat hasil bebas Covid-19 jenis tes cepat antigen, bila hendak masuk atau keluar ke wilayah itu.

Penutupan sementara atau micro lockdown dilakukan lantaran ada 35 warga di RT01/RW03, Gandasari, terpapar Covid-19.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (10/6/2021) sore, delapan petugas Satpol PP dan kepolisian berjaga di depan gerbang masuk lingkungan tersebut.

Terdapat banner yang menempel di gerbang RT 01 bertuliskan "Mohon maaf lingkungan kami zona merah sedang dilakukan micro lockdown."

Lebih dari sepuluh pengendara motor yang masuk ke lingkungan itu pada Kamis sore. Petugas menghentikan mereka dan meminta surat bebas Covid-19.

Usai menunjukkan surat tersebut, warga baru diizinkan masuk atau keluar. Kebanyakan mereka adalah warga setempat.

Terlihat ada pengendara motor yang tiba-tiba berputar balik sebelum diminta surat keterangan bebas Covid-19 oleh petugas.

Petugas mengingatkan warga agar selalu membawa surat bebas Covid-19.

"Jangan lupa bawa surat antigennya ya, Pak, Bu," ujar salah seorang petugas kepada warga yang keluar permukiman itu.

Micro lockdown itu terpaksa membuat kurir tidak diizinkan memasuki wilayah itu.

Penerima barang dari dalam wilayah itu harus keluar untuk mengambil pesanan masing-masing.

Salah seorang warga setempat, Nuryanto, mengaku keberatan penutupan itu. Namun, ia bisa memahami demi kebaikan bersama.

"Ya sebenernya iya, risih, ribet juga. Tapi karena buat kesehatan kita, kebersamaan juga, kebaikan kita semua, jadi mau enggak mau ya dilaksanain," paparnya saat ditemui usai dia mengambil paket di luar gerbang, Kamis.

Dia membenarkan bahwa warga wajib menunjukkan surat bebas Covid-19 untuk memasuki wilayah RT01/RW03 itu.

"Iya wajib, saya juga punya kok. Saya punya PCR malah," papar Nuryanto.

Awal mula klaster Gandasari

Ketua RT01/RW03 Gandasari, Panji Buana, sebelumnya menuturkan bahwa terdapat salah seorang warganya yang mudik Lebaran 2021.

Saat dia kembali dan mulai bekerja, perusahaannya mewajibkan salah satu warga RT01/RW03 itu untuk skrining tes Covid-19.

"Dia tes di RS swasta dan hasilnya positif (Covid-19)," papar Panji saat ditemui, Senin.

"Namun, si warga ini tidak lapor ke RT kalau dia positif," sambungnya.

Panji menyebut, meski satu warga itu positif, dia tetap berinteraksi dengan masyarakat lain di permukiman tersebut, seperti bermain catur atau nongkrong.

Satu warga itu merasa dia sudah sehat, padahal diduga termasuk dalam orang tanpa gejala (OTG).

"Mungkin kalau si warga itu imunnya kuat, tidak merasa sakit, tapi kalau dia berinteraksi dengan warga lainnya yang imunnya turun kan bisa menjangkit," papar Panji.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/10/16511681/satu-rt-di-gandasari-lockdown-warga-ribet-tapi-buat-kebaikan-semua

Terkini Lainnya

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke