Salin Artikel

Kata Sopir Truk soal Pungli Abadi: Diperas di Tanjung Priok, Dipalak Buruh Bongkar, hingga Dirampok Harta Benda

Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan mengungkapkan bahwa premanisme ini terjadi hampir di seluruh Indonesia baik di Jakarta maupun di beberapa wilayah lain seperti Pekanbaru.

Sehingga dia meminta penindakan dilakukan di semua wilayah, karena hal ini sangat merugikan sopir truk.

"Sepanjang negeri kita ada preman, terus sampai ke Pekanbaru bongkar, kemudian diteken sama buruh bongkar (katanya) padahal kalau buruhnya sendiri paling dikasih orang tuh kecil tapi premanya ini di depan minta Rp 1.000.000 atau Rp 750.000 per truk," ujar Tarigan saat dihubungi Kompas.com Senin (14/6/2021).

Tarigan mengungkapkan bahwa sering terjadi masalah terhadap preman di jalanan yang membuat sopir merasa tidak aman dengan barang bawaanya. Apaalgi, mereka membawa komoditi yang nilainya tinggi.

"Kan sering terjadi masalah. Nah itu kira-kira preman-premannya apalagi di jalanan ya ini yang kita hadapi, sopir ini merasa enggak aman," ujar dia.

Tarigan mengungkapkan, tidak hanya penarikan pungli, aksi kejahatan juga kerap dialami para sopir. Misalnya, saat terjadi kemacetan akibat antrean panjang di terminal peti kemas Tanjung Priok.

Hal itu membuat beberapa pelaku kejahatan mencari celah untuk mencuri harta benda para sopir, atau bahkan mempreteli spare part truk.

"Ketika mereka macet di tengah jalan antre datang segerombol orang preman yang ngambilin dompet, ngambilin hp, ngambilin aki mobil," ungkap dia.

Untuk itu, ia berharap aparat keamanan mampu mengurai kemacetan dan menjaga keamanan untuk sopir truk kontainer dari pelaku premanisme.

"Ya seharusnya begitu, pada saat macet polisi harus mengurai kemudian keamanan dijaga lah," ujar Tarigan.

Hal tersebut perlu dilaksanakan lantaran pengendara truk hanya sendiri dengan nilai barang yang dibawa hingga ratusa juta. Dengan kondisi seperti itu Tarigan mengungkapkan supir tidak mampu berbuat banyak ketika barangnya dirampas preman.


"Apalagi kalau malam hari gelap gulita kan, itu yang sangat kita risaukan makanya kalau bisa masalah kemacetan ini atasin lah, itu yang penting kalau kenceng preman juga takut ditabrak sama truk," ujar dia.

Sebelumnya, polisi menangkap 50 orang yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada para sopir kontainer di kawasan Pelabuuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Mereka sebagian besar merupakan pegawai PT Greating Fortune Container (GFC) dan PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta.

Kini, polisi masih memburu pelaku lainnya dan mendalami kasus tersebut untuk mengetahui apakah ada keterlibatan pemimpin perusahaan.

"Saya katakan, apakah masih ada (pelaku) yang di atasnya lagi, kami masih kejar terus. Masih kita dalami, karena ini baru permukaan yang kita amankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Jumat (11/6/2021).

Yusri menegaskan, apabila ditemukan keterlibatan atasan dari para pelaku, polisi memastikan akan menindak tegas.

"Kalau memang ada (atasan para pelaku) yang terlibat, kami akan sikat habis. Makanya kami harapkan ayo yang melihat segera laporkan ke kami. Karena ini di dalam perusahaan mereka sendiri, mereka bermain," ucap Yusri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/15/10240831/kata-sopir-truk-soal-pungli-abadi-diperas-di-tanjung-priok-dipalak-buruh

Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke