Salin Artikel

Perang Tarif Swab Antigen di Jaksel, Klinik Pasang Harga Promo Mulai Rp 74.000

Tak jauh tempat parkir tersebut, sejumlah fasilitas kesehatan menawarkan layanan tes swab antigen. Warga berdatangan di Klinik OMDC dan Klinik Kirana Medika. Harian Warta Kota melaporkan, warga mengantre untuk menjalani tes swab antigen murah yang ditawarkan dua klinik itu.

Kasus Covid-19 yang melonjak telah memicu warga memeriksakan diri untuk mengecek kondisi kesehatan. Bak gayung bersambut, sejumlah klinik juga menawarkan harga diskon untuk pemeriksaan.  Sejumlah spanduk promo yang bertebaran di masing-masing klinik menarik perhatian warga.

Klinik Kirana Medika, misalnya, memasang spanduk besar berwarna merah bertuliskan ‘SWAB ANTIGEN 77 RIBU’ di sisi kiri dan kanan klinik. Di klinik yang sama, ada spanduk berbeda yang berwarna sama bertuliskan ‘SWAB ANTIGEN 74 RIBU’.

Petugas Klinik Kirana Medika, mengatakan, perubahan harga swab antigen dari Rp 74.000 ke Rp 77.000 dimulai sejak dua hari lalu.

“Sudah dua hari yang lalu,” ujarnya singkat. 

Sementara itu, Klinik OMDC menawarkan harga tes swab antigen Rp 89.000. Tarif itu terpampang kecil di dalam klinik.  Klinik itu memasang spanduk yang isinya menyatakan, hasil tes swab antigen dapat keluar dalam waktu 15-30 menit.

Tak jauh klinik tersebut, Klinik Kirana Medika juga memasang spanduk bertuliskan ‘DIJAMIN ASLI KEMENKES (BUKAN DAUR ULANG).’ Spanduk tersebut seperti ingin menjelaskan kepada masyarakat bahwa kliniknya terjamin untuk melakukan tes swab antigen.

Namun, spanduk tersebut akhirnya diturunkan di hari yang sama. Tidak diketahui pasti alasan penurunan spanduk tersebut. Kalimat dalam promo tersebut diduga menyinggung pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

"Saya enggak tahu persisnya. Saya hanya disuruh sama atasan," kata Lutfi, pegawai Klinik Kirana Medika, kepada Warta Kota saat menurunkan spanduk itu.

Lutfi melanjutkan, dia tidak tahu menahu soal tes swab antingen yang disebut bukan dari daur ulang itu. Walau begitu, pria 21 tahun itu mengungkapkan bahwa seluruh spanduk terpasang sejak dua minggu lalu.

"Sejak dua minggu lalu, sih, spanduk itu dipasang," ujarnya.

Warta Kota berusaha untuk mengonfirmasi alasan penurunan spanduk tersebut ke pimpinan Klinik Kirana Medika, tetapi mereka tidak ingin diwawancarai. Mereka mengatakan akan mengatur jadwal wawancara dengan awak media.

Layanan tes swab antigen murah ramai dikunjungi warga

Klinik Kirana Medika dan Klinik OMDC saat itu ramai dikunjungi warga. Dua klinik yang terletak di seberang gedung Arsip Nasional Republik Indonesia itu terlihat tak berhenti melayani orang yang ingin memeriksakan diri.

Dia antara mereka yang telah melakukan tes swab antigen di Klinik Kirana Medika adalah Dedi Mulyana dan Mawafiq Isram. Dedi mengatakan, dia tahu informasi tes swab antigen murah di Klinik Kirana Medika itu saat pulang kerja.

Dedi sengaja memilih Klinik Kirana Medika untuk melakukan tes swab antigen karena biaya relatif murah, yakni seharga Rp 77.000.

“Kalau yang saya tahu emang ini yang paling murah. Saya nggak tahu juga kualitasnya seperti apa, cuman yang saya rasakan hidung saya sudah dicolok. Saya enggak bisa berkomentar masalah bagus atau nggak,” kata Dedi seperti dikutip Warta Kota.

Dedi tak hanya mengakui biaya swab test antigen yang terjangkau, proses administrasi bagi mereka yang hendak memeriksakan diri juga sangat sederhana. Pengunjung, lanjut Dedi, hanya cukup mendaftarkan diri dengan menunjukkan KTP dan menjalani swab antigen.

Selanjutnya, hasil pemeriksaan akan rampung hanya dalam waktu 1,5 jam.

“Habis daftar, tunggu untuk dipanggil, lalu diswab, selesai. Keluar hasilnya sekitar 1 jam setengah,” kata pria berusia 47 tahun itu.

Ia mengaku tak khawatir dengan banyaknya orang yang melakukan tes swab antigen di klinik tersebut. Menurut dia, warga menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak.

Mawafiq yang juga melakukan swab antigen bersama karyawannya yakin dengan keakuratan hasil tesnya di klinik tersebut dan merasa harganya terjangkau.

“Saya yakin akurat. Soalnya banyak teman-teman saya yang sudah di-swab di sini. Jadi saya dapat rekomendasi dari teman-teman. Saya pikir di sini harganya terjangkau,” ujar Mawafiq.

Bos laundry itu menjelaskan alasan dia dan karyawannya tidak melakukan tes swab antigen seharga Rp 250.000 karena hanya ingin mengecek saja karena takut positif.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/02/09240081/perang-tarif-swab-antigen-di-jaksel-klinik-pasang-harga-promo-mulai-rp

Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke