Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Ditunjuk Jadi RS Khusus Covid-19, RSPI Sulianti Saroso Minta Pasokan Listri dari PLN Lancar

"Jadi dari Maret 2020 sampai Januari 2021 itu 100 persen untuk Covid-19 tapi kapasitas tempat tidur hanya 100, lalu di Maret dan April 2021 kita buka untuk pasien umum (non-Covid 19), tapi kasus naik, Mei 2021 kita 100 persen untuk Covid-19 lagi," kata Direktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, Rabu (14/7/2021).

Bedanya, mulai Mei 2021, tempat tidur yang disediakan bagi pasien Covid-19 bergejala berat dan kritis sebanyak 140 unit, 36 di antaranya merupakan Intensive Care Unit (ICU).

Tempat tidur di Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga telah ditambah menjadi 25, dari yang awalnya berjumlah sepuluh tempat tidur.

Kondisi terkini, ICU rumah sakit sepenuhnya terpakai. Sementara, tempat tidur pasien Covid-19 keterpakaiannya rata-rata berkisar 96 sampai 98 persen.

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso merupakan satu dari tiga rumah sakit vertikal di Jakarta yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dikonversi menjadi rumah sakit khusus Covid-19.  Satu rumah sakit lainnya adalah RSUP Persahabatan di Rawangan, Jakarta Timur. Syahril saat ini juga menjadi Plt direktur di RSUP Persahabatan.

"Diharapkan dengan mengonversi ketiga rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan ful untuk kasus Covid-19, ini akan membantu semakin menambah ketersediaan untuk tempat perawatan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers secara virtual pada  24 Juni lalu.

Dengan penunjukkan itu, Syahril meminta pemerintah dan pihak-pihak terkait membantu memastikan pasokan kebutuhan vital rumah sakit. Salah satunya adalah pasokan listrik.

"Saya menyampaikan juga agar didukung, salah satunya PLN agar menjamin listrik tidak mati, kalau mati wah itu yang pakai ventilator gimana? Ini vital," kata Syahril.

Demikian pula untuk suplai air ke rumah sakit. Menurut Syahril, kebutuhan air juga meningkat seiring dengan lonjakan pasien Covid-19 di Jakarta.

"Air pemakaian makin tinggi, untuk itu kepada pihak berwenang tolong agar suplai air ke rumah sakit tidak kekurangan, jangan kami disuruh ngurus air agar kami fokus mengurus pasien," ujarnya.

Syahril mengatakan, kebutuhan oksigen hingga kini masih dapat dipenuhi, meski ada berbagai kendala yang ditemui.

Menurut Syahril, pihaknya juga terbantu dengan dibukanya tiga lokasi isi ulang oksigen bagi rumah sakit se-Jabodetabek oleh pemerintah. Tiga lokasi tersebut berlokasi di Monas, Jakarta Pusat; Pulogadung, Jakarta Timur dan Marunda, Jakarta Utara.

Namun, lantaran kebutuhan oksigen meningkat, kini pihak vendor tak lagi bisa mengantar oksigen ke rumah sakit. Imbasnya, pihak rumah sakit harus mengambil sendiri ke vendor. Staf rumah sakit bahkan sempat harus mengantre berjam-jam.

"Bantu kami menyiapkan merawat pasien sebaik-baiknya, kalau bisa oksigen itu kami tinggal terima aja, tidak lagi kami harus mengantre berjam-jam lagi," kata Syahril

"Yang bantu jangan hanya pemerintah, tapi juga swasta yang punya kepedulian kita dukung, biar rumah sakit enggak kewalahan karena melayani pasien itu sudah berat, sulit kalau dibebani harus cari oksigen, kursi roda, dan lain-lain," imbuhnya.

Di samping itu, Syahril menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso hingga kini masih mencukupi, meski tidak dalam keadaan paling ideal.

Pasalnya, sejumlah tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19. Ada juga yang memiliki komorbid atau sudah berusia senja sehingga harus ditempatkan di zona hijau rumah sakit.

Sebagai bantuan, sebanyak 260 orang relawan juga ikut melayani di rumah sakit. Mereka dikontrak per tiga bulan.

"Per 13 juli (2021), ada 196 relawan tenaga kesehatan (nakes), itu meliputi dokter, perawat, laboratorium, dan ada 64 relawan non nakes, termasuk sopir, cleaning service," kata Syahril.

Syahril menyampaikan, untuk dirawat di RSPI Prof. Dr. Sulianto Saroso, idealnya, pasien akan dirujuk oleh puskesmas setempat.

"Idealnya dari puskesmas ada rujukan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu), jadi nanti ada data lengkap yang dikirim ke rumah sakit dan akan disesuaikan, apakah rumah sakit ada ruangan yang kosong atau tidak," kata Syahril.

Namun, dalam praktiknya, masih banyak pasien yang dikirim ke rumah sakit tanpa adanya rujukan sehingga terkadang rumah sakit dalam kondisi penuh. Ada juga pasien yang langsung datang ke rumah sakit tanpa sebelumnya datang ke puskesmas.

"Tapi itu semua kami terima, cuma kalau tidak ada ruangan ya harus di tenda atau memang di selasar itu," kata Syahril.

Syahril kemudian meminta bantuan dukungan dari semua pihak agar penanganan Covid-19 dapat berlangsung maksimal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/14/17070921/ditunjuk-jadi-rs-khusus-covid-19-rspi-sulianti-saroso-minta-pasokan

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Razia Obat Keras di Serpong dan Ciputat, Satpol PP Dapati Ribuan Pil Dijual Tanpa Resep

Razia Obat Keras di Serpong dan Ciputat, Satpol PP Dapati Ribuan Pil Dijual Tanpa Resep

Megapolitan
Tawuran di Tanggul Kalibaru Lukai Seorang Anggota Polisi, 39 Orang Masih Diburu

Tawuran di Tanggul Kalibaru Lukai Seorang Anggota Polisi, 39 Orang Masih Diburu

Megapolitan
Akui Jakarta Semakin Macet, Kadishub: Warga Masih Andalkan Kendaraan Pribadi

Akui Jakarta Semakin Macet, Kadishub: Warga Masih Andalkan Kendaraan Pribadi

Megapolitan
Permintaan Khusus The Jakmania agar JIS Bisa Segera Jadi 'Kandang' Persija...

Permintaan Khusus The Jakmania agar JIS Bisa Segera Jadi "Kandang" Persija...

Megapolitan
Mencuatnya Nama Kaesang Jadi Calon Wali Kota, Benarkah Depok Sedang Krisis Kepemimpinan?

Mencuatnya Nama Kaesang Jadi Calon Wali Kota, Benarkah Depok Sedang Krisis Kepemimpinan?

Megapolitan
Bos Travel Naila Tipu Jemaah Umrah Dua Kali, yang Pertama Cuma Dihukum 8 Bulan

Bos Travel Naila Tipu Jemaah Umrah Dua Kali, yang Pertama Cuma Dihukum 8 Bulan

Megapolitan
Perkiraan Cuaca 31 Maret 2023, BMKG: Jaksel dan Jaktim Diguyur Hujan pada Siang hingga Sore Hari

Perkiraan Cuaca 31 Maret 2023, BMKG: Jaksel dan Jaktim Diguyur Hujan pada Siang hingga Sore Hari

Megapolitan
Ketika Panduan Google Maps Bikin Truk Tronton Lintasi Jalan Sempit, Ambleskan Akses Rumah Si Pitung

Ketika Panduan Google Maps Bikin Truk Tronton Lintasi Jalan Sempit, Ambleskan Akses Rumah Si Pitung

Megapolitan
Tuntutan Mati untuk Teddy Minahasa: Sang Jenderal yang Tak Akui Kesalahan Usai Keruk Keuntungan Edarkan Sabu

Tuntutan Mati untuk Teddy Minahasa: Sang Jenderal yang Tak Akui Kesalahan Usai Keruk Keuntungan Edarkan Sabu

Megapolitan
Janji Para Menteri kepada Pedagang Pakaian Bekas Impor, Boleh Habiskan Stok Tanpa Khawatir

Janji Para Menteri kepada Pedagang Pakaian Bekas Impor, Boleh Habiskan Stok Tanpa Khawatir

Megapolitan
Hari Ini, Jaksa Tanggapi Eksepsi yang Diajukan Penasehat Hukum AG

Hari Ini, Jaksa Tanggapi Eksepsi yang Diajukan Penasehat Hukum AG

Megapolitan
Ruko-ruko di Pluit yang Kebal Hukum: Caplok Bahu Jalan dan Saluran Air, tapi Belum Pernah Ditindak

Ruko-ruko di Pluit yang Kebal Hukum: Caplok Bahu Jalan dan Saluran Air, tapi Belum Pernah Ditindak

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Irjen Fadil Imran Tak Lagi Jadi Kapolda Metro Jaya | Toko 'Online' Bantah Istri Sekda Riau Beli Tas KW | Gaya Natalia Rusli

[POPULER JABODETABEK] Irjen Fadil Imran Tak Lagi Jadi Kapolda Metro Jaya | Toko "Online" Bantah Istri Sekda Riau Beli Tas KW | Gaya Natalia Rusli

Megapolitan
Senyum dan Lambaian Tangan Teddy Minahasa Usai Dituntut Mati...

Senyum dan Lambaian Tangan Teddy Minahasa Usai Dituntut Mati...

Megapolitan
Ungkap Alasan Bela Teddy Minahasa, Hotman Paris Sebut Sang Jenderal Kerap Bantu Rakyat Kecil

Ungkap Alasan Bela Teddy Minahasa, Hotman Paris Sebut Sang Jenderal Kerap Bantu Rakyat Kecil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke