Salin Artikel

Tak Ada Penghasilan Selama PPKM, Pekerja Seni Badut Rela Jual Cincin Kawin untuk Baju Sekolah Anak

Tak terkecuali para pekerja seni badut dari komunitas badut Aku Badut Indonesia (ABI) yang berada di Ibu Kota.

Dedy Delon, pendiri Yayasan ABI bercerita, selama masa pembatasan ini, dirinya tidak mendapat penghasilan dari profesinya sebagai badut.

Awalnya, Delon melemparkan guyonan saat menceritakan kondisinya saat ini.

"Selama PPKM tidak ada job. Benar-benar kosong. Akhirnya saya usaha jualan, jualan TV, jualan kulkas, ha.. ha..," kata Delon kepada Kompas.com melalui sambungan telepon sambil tertawa.

Namun, tiba-tiba nada suaranya berubah.

Delon mengaku berniat menjual cincin kawinnya untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya, meski hal itu mendapat komplain dari sang istri.

"Istri saya sudah marah-marah cincin kawinnya mau dijual. Sudah parah sekali. Kayaknya mau dijual aja (cincin kawin), karena untuk beli pakaian anakku, aduh aku mau nangis ceritanya," tutur Delon.

Delon kemudian menceritakan kembali ketika dia meminta maaf kepada sang anak, karena belum memiliki uang yang cukup untuk membeli seragam sekolah.

"Anaku sekolah cuma satu jam kan. Aku bilang 'papa minta maaf enggak bisa beliin baju kamu sekolah, mohon maaf ya nak', beban banget tapi untungnya anakku ngerti papanya enggak ada uang lagi, tapi aku tetap berusaha cari kerja. Tapi PPKM mau ngapain?" ucap Delon dengan suara bergetar.

Delon berusaha mencari usaha lain. Dalam waktu dekat, ia berniat berdagang makanan serabi.

Selama ini, Delon sudah banyak menjual barang-barang keperluan atraksi badutnya.

"Ini mau coba usaha serabi, saya lagi cari tungku buat penggorengan serabinya," ujarnya.

ABI merupakan komunitas badut yang menghibur anak-anak di pesta ulang tahun hingga trauma healing bagi anak-anak yang terkena bencana atau mengidap penyakit.

Delon menyebut, komunitas ABI di DKI Jakarta terdiri dari 16 anggota. Sebagian besar dari mereka pun kini sudah beralih ke profesi lain untuk bertahan hidup.

"Di Jakarta udah enggak ada job dari awal pandemi udah satu tahun setengah. Banyak juga, ada yang jadi tukang kopi, kerja di laundry, terus ada yang jadi tukang yang buat etalase," kata Delon.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/26/11355111/tak-ada-penghasilan-selama-ppkm-pekerja-seni-badut-rela-jual-cincin-kawin

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke