Salin Artikel

Kebakaran Lapak Pemulung di Pondok Aren, Polisi Duga Ada Ledakan akibat Korsleting Listrik

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian mengaku sudah mulai menyelidiki dugaan penyebab kebakaran lapak pemulung di Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Kanitreskrim Polsek Pondok Aren Iptu Rony Setiawan menjelaskan, pihaknya sudah mengecek lokasi kejadian dan menggali keterangan dari sejumlah saksi.

Hasil sementara yang didapatkan, api yang menghanguskan ratusan bangunan semi permanen itu muncul karena korsleting listrik.

"Dugaan sementaranya ya, akibat korsleting listrik. Ada dua (saksi), korban kebakaran yang pertama melihat api. Jadi korsleting, terus meledak gitu," ujar Rony saat dihubungi, Jumat (27/8/2021).

Saat ini, kata Rony, pihaknya masih terus menggali informasi terkait kebakaran tersebut dan belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut.

Selanjutnya, Rony mengatakan bahwa Polsek Pondok Aren akan berkoordinasi dengan tim laboratorium forensik (labfor) untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Sekarang keterangan saksi saja. Nanti selanjutnya sari Tim Labfor, karena kan ada bagiannya sendiri-sendiri. Jadi penyelidikan dulu, kemudian kami minta bantuan mengecek lanjutan TKP kebakaran," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menjelaskan, pihaknya sudah meminta kepolisian menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan ratusan bangunan semi permanen di kawasan tersebut.

Untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menunggu laporan hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian guna mengungkap penyebab kebakaran.

"Penyebab kebakaran kami serahkan ke kepolisian. Kami tunggu jawaban pihak kepolisian," ujar Pilar saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis (26/8/2021).

Saat ini, Pilar mengaku baru mendapatkan keterangan sementara dari para korban yang menyebutkan bahwa api berasal salah satu bedeng kosong.

Setelah itu, api dengan cepat membesar dan menyambar bangunan semi permanen lain di lokasi kejadian.

"Kami tanyakan kepada warga, itu terjadi di salah satu rumah yang bedengnya kosong. Api dari situ akhirnya menyebar ke bedeng lainnya," kata Pilar.

Adapun kebakaran lapak pemulung di kawasan Jurangmangu Timur terjadi pada Rabu (25/8/2021) pagi sekitar pukul 03.00 WIB.

Api dengan cepat menjalar ke sejumlah barang bekas yang mudah terbakar. Ratusan bangunan semi permanen pun hangus dilalap api.

Sebanyak 10 unit mobil pompa air beserta 50 personel dari Dinas Pemadam kebakaran dan Penyelamatan Tangerang Selatan diterjunkan ke lokasi kejadian.

Api baru bisa dipadamkan petugas dan selesai dilakukan pendinginan pada Rabu siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, kurang lebih 200 jiwa yang menghuni kawasan tersebut kehilangan tempat tinggalnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/27/14542301/kebakaran-lapak-pemulung-di-pondok-aren-polisi-duga-ada-ledakan-akibat

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke