"Menurut klien kami, ia ditunjukkan senjata api, (lalu ditanya), 'Kamu tahu ini apa? Mati kamu kalau kena ini'," ujar Tatang Supriyadi, pengacara korban, ketika dihubungi oleh Kompas.com pada Rabu (1/9/2021).
Menurut Tatang, korban tidak mengenal aparat yang berjumlah empat orang itu. Mereka yang memperkenalkan diri berasal dari suatu instansi angkatan bersenjata.
"Ia mengaku dari sana, lalu melakukan intimidasi, termasuk kekerasan fisik. Ancaman-ancaman berupa, 'Saya tembak kamu, kamu mati.' Sambil memperlihatkan senjata api," tambahnya.
Penyekapan ini diduga dilatarbelakangi oleh penggelapan uang perusahaan yang disebut dilakukan oleh korban.
Korban sebelumnya diajak bergabung ke dalam perusahaan yang disebut bergerak dalam bidang alutsista pada 6 Juli 2021.
Namun, belakangan ia dianggap menggelapkan uang proyek dengan kisaran nominal mencapai puluhan miliar rupiah.
Para pelaku menyewa tiga kamar. Satu kamar untuk menyekap korban bersama istrinya, sepasang kamar lain untuk para pelaku mengawasi korban.
Mereka diduga ingin menyita aset-aset korban yang disebut dibeli menggunakan uang perusahaan.
Penyekapan berlangsung selama tiga hari, terhitung sejak Rabu (25/8/2021) hingga Jumat (27/8/2021).
"Sejak mulai (diajak rapat) si kantor di Jakarta, (aparat itu) sudah ada. Saat penyekapan di Margo Hotel mereka yang selalu mengintimidasi, memaksa, dan menakut-nakuti," jelas Tatang.
Pada hari terakhir penyekapan, jumlah aparat yang terlibat disebut bertambah. Kali ini, menurut Tatang, korban didatangi aparat berpakaian dinas lengkap.
"Sebelum klien kami kabur dari kamar, ada beberapa yang klien saya juga tidak kenal, di luar dari (empat) orang-orang tadi, ada lagi yang datang lagi dengan menggunakan seragam lengkap masuk ke kamar," ujar Tatang.
"Langsung tendang tempat tidur, lalu mengambil alat komunikasi klien kami dan istrinya, telepon di ruangan hotel juga dicabut. Di situ terjadi keributan sampai klien kami keningnya dipukul dengan handphone," jelasnya.
Tatang menyebutkan, sebelum petugas keamanan hotel dan polisi datang mengamankan korban serta pelaku, para aparat bersenjata diduga sudah kabur.
Baru dua orang ditahan polisi, diduga merupakan teknisi perusahaan yang terlibat dalam penyekapan. Polisi mengeklaim masih mencari lima pelaku lain.
"Nama-namanya sudah dilaporkan ke Polres Depok," ujar Tatang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/01/15403851/penyekapan-pengusaha-di-depok-diduga-libatkan-aparat-pengacara-korban