Salin Artikel

Usai Jalani Perawatan di RS, 1 Napi Korban Kebakaran Kembali ke Lapas Tangerang

Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani mengatakan, napi yang telah selesai menjalani perawatan itu dan telah kembali ke lapas pada Kamis kemarin adalah S (35).

"Ini pasien S, sudah dikembalikan ke lapas tanggal 16 (September) kemarin," ujar Hilwani saat konferensi pers virtual, Jumat ini.

Dia menjelaskan, S dikembalikan ke lapas usai menjalani operasi patah tulang tertutup di betis sebelah kiri. Kondisi S pun dinyatakan telah membaik usai dievaluasi pihak RSUD Kabupaten Tangerang. S tidak menderita trauma inhalasi.

"Jadi, kondisi dikembalikan dalam keadaan sudah dioperasi dan sadar penuh," ujar Hilwani.

S juga tidak harus mendapatkan pantauan khusus dari pihak RS.

Dengan kembalinya S ke lapas, tinggal satu lagi warga binaan yang masih dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, yaitu Y (33). Hilwani mengemukakan, Y mengalami luka bakar dengan kadar 25 persen. Selama dirawat, dia telah menjalani operasi debridement sebanyak tiga kali.

Debridemant adalah operasi pembersihan luka, pengangkatan jaringan yang terbakar. Tujuannya untuk meringankan peradangan yang dialami korban.

Rencananya Y akan menjalani operasi pembersihan luka lagi pada Senin mendatang.

"Sekarang karena (Y) enggak mengalami trauma inhalasi dan luka bakar yang terus membaik, jadi sadar penuh dan bisa melakukan aktifitas biasa," urai Hilwani.

Kebakaran di Lapas Tangerang terjadi pada 8 September 2021 dini hari. Akibat kebakaran itu, 41 napi tewas di tempat dan puluhan warga binaan terluka.

Dalam perkembangan kemudian, delapan napi meninggal saat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang. Dengan demikian, total ada 49 napi yang tewas akibat kebakaran tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/17/11194751/usai-jalani-perawatan-di-rs-1-napi-korban-kebakaran-kembali-ke-lapas

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke