Salin Artikel

Sejumlah Warga di Pademangan Barat Keluhkan Air Keruh dan Berbau, Mandi Harus Beli Galon Isi Ulang

JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah warga di Jalan Budi Mulia RW 12 Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara mengeluhkan air yang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari hari keruh dan berbau.

Salah satu warga, Maria (61) mengatakan, air di rumahnya sudah berbau tak sedap sejak Senin (21/9/2021) pagi.

"Sudah dari kemarin sih, airnya bau warnanya juga butek," kata Maria kepada Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Maria pun kesulitan melakukan berbagai pekerjaan rumah karena tak ada air bersih.

Ia pun terpaksa membeli air galon isi ulang seharga Rp 5.000 per galon untuk kebutuhan mandi dan memasak.

"Ini jadi saya mandi beli air galon isi ulang, abisnya bau nanti kalau dipakai mandi gatel-gatel lagi," ucapnya.

Dalam satu hari, Maria bisa menghabiskan tiga sampai lima galon untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi tiga anggota keluarganya.

"Padahal kita mah air bayar terus, gara-gara ini ya jadi harus beli air lagi," ujar Maria.

Hal yang sama dirasakan Mul (46), dia pun terpaksa harus mandi di toilet umum karena air di rumahnya berbau.

"Iya bau, tapi di MCK pada bagus, lain jalur kali ya. Saya jadinya mandi di MCK. Baunya kayak air got," kata ibu dua anak itu.

Untuk satu kali Mandi di toilet umum, Mul bayar Rp 2.000.

Sementara warga lainnya, Mediana (35) memilih menumpang mandi di rumah kerabatnya.

"Iya bau juga, ini saya telepon saudara numpang mandi di sana. Saya sih kotor enggak cuma bau doang," ujar Mediana.

Mediana dan warga lainnya mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan air di rumah mereka keruh dan berbau. Mereka berharap air yang mereka butuhkan kembali bersih.

Hingga berita ini ditayangkan, Kompas.com masih melakukan konfirmasi dari pihak PT Aetra Air Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/21/09271981/sejumlah-warga-di-pademangan-barat-keluhkan-air-keruh-dan-berbau-mandi

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke