Salin Artikel

Polisi Tangkap 6 Anak Punk Pengeroyok Pria yang Jasadnya Ditemukan di KBT Cengkareng

Kanitreskrim Polsek Cengkareng Iptu Tri Baskoro Bintang Wijaya mengatakan, pihaknya awalnya mengamankan delapan orang anggota kelompok punk yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan tersebut.

Enam di antaranya, yakni E (16), PP (16), S (32), HP (26), Z (21), MY (19) diduga kuat sebagai pelaku pengeroyokan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah ada enam orang tersangka. Namanya pengeroyokan sama-sama memukul semua. Ada yang memukul, ada yang menendang," ujar Bintang saat dikonfirmasi, Selasa (5/10/2021).

Sementara dua orang lainnya, kata Bintang, tidak ditetapkan tersangka karena berusaha menghentikan aksi pengeroyokan tersebut.

"Iya yang cewek dua orang. Enggak ikut memukul. Cuma ngelerai," kata Bintang.

Menurut Bintang, dari penangkapan para pelaku, petugas menyita barang bukti sepatu boot, sabuk dan cincin berbentuk tengkorak.

Saat ini, para tersangka dan barang bukti yang didapatkan sudah berada di Polsek Cengkareng.

Keenam tersangka dijerat Pasal 170 Ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Sebelumnya, Kapolsek Cengkareng Kompol Egman mengatakan, jasad RS pertama kali diketahui keberadaan oleh warga sekitar pada Jumat (1/10/2021) pukul 11.00 WIB.

Jasad itu ditemukan dalam kondisi telungkup di aliran KBT Cengkareng dengan sejumlah luka di bagian kepala.

"Iya benar. Ditemukan sebelum shalat Jumat, jam 11.00 WIB. Pertama itu yang menemukan warga," ujar Egman saat dikonfirmasi, Jumat.

"Luka di kepala. Ada benjolan di kepala, tapi kami masih lidik," kata Egman.

Berdasarkan hasil penyelidikan, RS diduga merupakan korban pengeroyokan sekelompok anak punk.

Bintang mengatakan, petugas mendapatkan informasi bahwa RS terlihat sedang mabuk bersama rekannya di pinggir kali, lalu berkelahi dengan sekelompok anak punk pada Kamis (30/9/2021) dini hari.

"Saksi melihat dan mengenali wajah korban sedang berkelahi dengan sesama anak punk yang sedang nongkrong di pintu air," ujar Bintang dalam keterangannya, Jumat (1/10/2021).

Sekelompok anak punk tersebut, kata Bintang, mengeroyok RS dan rekannya hingga tak berdaya. Rekan RS lalu dilempar oleh para pelaku ke kali dan berhasil menyelamat diri.

Sedangkan RS ditinggalkan para pelaku di lokasi pengeroyokan, sampai akhirnya ditemukan tak bernyawa dua hari kemudian di aliran KBT Cengkareng.

"Teman korban berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tengah sungai dan selanjutnya memanjat kembali ke jalan," kata Bintang.

"Kemudian 2 (dua) hari kemudian korban RS ditemukan tidak bernyawa mengapung di kali tersebut " ucap bintang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/05/16381891/polisi-tangkap-6-anak-punk-pengeroyok-pria-yang-jasadnya-ditemukan-di-kbt

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke