Dia mengatakan, APBD DKI yang digunakan hanya berupa biaya yang sudah dikeluarkan sebelumnya untuk commitment fee yang sudah dibayar sebesar Rp 560 miliar di tahun 2019-2020.
"Pasti enggak pakai APBD, yang sudah dibayarkan kemarin kami pakai untuk modal kami. Nanti akan kami gulirkan terus untuk menjadi suatu bisnis baru," kata Widi saat ditemui di ruang rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021).
Widi menjelaskan, biaya penyelenggaraan, selain yang sudah dibayarkan, akan dibebankan kepada pendapatan sponsorship. Dia mengatakan, pengumpulan dana dari sponsorship akan berjalan dengan pre event yang akan digelar PT Jakpro sebelum acara puncak balapan.
"Seperti pameran mobil elektrik atau Formula E kami pamerkan ke masyarakat, itu kan pre event juga ada sponsor," ujar dia.
Dalam waktu enam bulan sebelum penyelenggaraan berlangsung, PT Jakpro bergerak untuk mengumpulkan pundi-pundi uang agar tidak lagi meminta anggaran penyelenggaraan dari APBD DKI Jakarta.
"Kan banyak event itu, event-event di setiap kampus kami selenggarakan lomba inovasi mobil listrik, itu kan membangkitkan ekonomi masyarakat, semuanya bahwa Indonesia sudah siap dengan environment (isu lingkungan)," ujar dia.
Dia optimis, Formula E bisa berjalan dengan cara tersebut dan bisa mendapat persetujuan dari DPRD DKI karena tidak membebani APBD Jakarta.
"Insya Allah ada keyakinan, saya orang bisnis, bisa," kata Widi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/06/18021851/dirut-jakpro-pastikan-biaya-penyelenggaraan-formula-e-tak-lagi-gunakan