Salin Artikel

Bamus Betawi Laporkan Anggota Ormas di Bekasi yang Diduga Menghina

Adapun laporan Bamus terkait dugaan penghinaan terhadap adat Betawi itu tertuang dengan nomor LP/B/5110/X/2021/SPKT/Polda Metro Jaya.

Aksi dugaan penghinaan yang dilakukan oleh oknum anggota ormas itu terekam video yang beredar di media sosial.

Kuasa hukum dari Bamus Betawi, Ramdan Alamsyah mengatakan, pernyataan yang dilontarkan oleh oknum anggota ormas itu membuat warga Betawi geram dan terhina hingga memutuskan untuk menempuh proses hukum.

"Kami diajak diskusi dengan Bamus Betawi satu organisasi kelembagaan adat yang merupakan naungan bagi kami teman-teman Betawi. Pada akhirnya melihat beberapa hari ini belum ada tindakan secara ril dilakukan kepolisian. Kami diminta perkumpulan advokat Betawi (Padi) dalam hal melaporkan oknum itu," ujar Ramdan usai melapor di Polda Metro Jaya, Jumat.

Ramdam mengatakan, pelaporan yang dibuat oleh Bamus Betawi guna menghindari keributan yang berlarut sehingga persoalan tersebut harus diusut oleh pihak berwajib.

Dia meminta agar pihak kepolisian bertindak menangani kasus dugaan penghinaan tersebut.

"Ini yang menjadi tolok ukur kami agar tidak terjadi hukum rimba dan kegaduhan yang berkelanjutan," kata Ramdan.

Selain melaporkan oknum anggota ormas yang diduga menghina suku Betawi, Bamus juga melaporkan seorang yang merekam video tersebut.

Adapun laporan itu berkaitan dengan Pasal 28 ayat 2 Juncto Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang tentang ITE dan Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi RAS dan Etnis.

"Pertama orang yang merekam karena di dalam rekaman itu terlihat orang yang bicara dan merekam. Dan oknum ini inisial VN, ini harus segera ditangkap karena sangat melukai kami," kata Ramdan.

Sementara itu, Ketua Umum Bamus Betawi Abraham Lunggana (Haji Lulung) meminta aparat kepolisian segera memproses kasus itu.

"Aksi penghinaan terhadap suku Betawi yang dilakukan oleh seorang oknum anggota ormas inisial VN itu jelas-jelas menyulut permusuhan dan sangat berbahaya," kata Lulung dalam keterangan di Jakarta, Jumat, seperti dikutip Antara.

Lulung menyampaikan apresiasi dan mendukung langkah yang ditempuh Laskar Adat Betawi, yang sejak awal memang dibentuk sebagai mitra penegak hukum.

Dia mengimbau keluarga besar Bamus Betawi tetap tenang serta menyerahkan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum. Jangan ada upaya main hakim sendiri.

"Karenanya, saya minta Laskar Adat Betawi tetap tenang dan terus membantu pemerintah dalam hal ini aparat penegak hukum dalam upaya menindak setiap aksi kriminal, keributan dan perselisihan di masyarakat," imbuh mantan Anggota DPR RI itu.

"Mari kita jaga kampung Betawi ini agar selalu guyub dan rukun, jadikan aparat sebagai mitra," tambah Lulung.

Mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu meminta semua pihak, baik kelompok maupun perorangan agar tidak lagi bertindak arogan dan sewenang-wenang yang bisa meresahkan masyarakat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/15/19104861/bamus-betawi-laporkan-anggota-ormas-di-bekasi-yang-diduga-menghina

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke