Camat Cimanggis, Abdul Rahman menerangkan bahwa mereka semua tidak menunjukkan gejala berarti dan tidak ada yang harus dirawat di rumah sakit.
"Pertama itu terjadi sekitar tanggal 12 Oktober 2021. Ada laporan dari wali santri dari pihak Babussalam bahwa ada yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mereka melakukan semacam cuti keluar dari pesantren," jelas pria yang akrab disapa Abra kepada Kompas.com pada Kamis (21/10/2021).
Satgas Covid-19 beserta puskesmas setempat kemudian melakukan penelusuran kontak dan tes PCR. Hasilnya, ditemukan 17 kasus positif.
Saat ini, 17 kasus positif itu sudah memasuki hari kedelapan menjalani isolasi mandiri. Abra menyampaikan, kondisi mereka masih sama: tanpa gejala.
"Mudah-mudahan dua hari ke depan, kalau yang 17 itu tidak bergejala, artinya pemantauan sudah dinyatakan selesai, mereka dinyatakan sembuh," ungkap Abra.
Menindaklanjuti 17 temuan kasus positif awal, seisi Pondok Pesantren Babussalam turut dites PCR, termasuk para guru hingga tukang kebun.
"Lalu untuk kelas VII dan VIII serta kru, pengajar, dan segenap pengasuh di Babussalam dilakukan swab lagi, dari mereka ada hasil tambahan lagi 29, jadi totalnya 46 yang positif," jelas Abra.
Saat ini, mereka semua menjalani karantina di mess pondok pesantren, dipisah dengan para penghuni pondok yang dinyatakan negatif Covid-19.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/21/15345831/46-penghuni-ponpes-di-depok-positif-covid-19-camat-awalnya-ada-santri