Salin Artikel

Harga Minyak Goreng Naik, Pedagang Pasar Anyar: Pelanggan Mau atau Tidak, Akhirnya Beli

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang, mengeluhkan soal kenaikan harga minyak goreng yang cukup tinggi.

Tio (45), pedagang di pasar itu, mengaku menjual satu liter minyak goreng dengan harga Rp 18.000-19.000. Harga tersebut naik Rp 4.000 dari harga sebelumnya, yakni Rp 14.000-15.000.

"Meningkatnya sudah cukup lama ya, sekitar bulan September pertengahan," ucap dia saat ditemui, Jumat (29/10/2021).

Menurut Tio, kenaikan harga minyak goreng membawa dampak pada sejumlah hal.

Sebelum terjadi kenaikan harga, dulu Tio bisa membeli tiga dus minyak goreng per hari. Namun, saat ini dia hanya membeli satu dus minyak goreng per hari.

Pembelian minyak goreng di agen juga disesuaikan lantaran pembeli minyak goreng di lapaknya menurun.

"Di sini yang beli kebanyakan ibu-ibu, ada juga penjual nasi goreng, dan lainnya, sebagian. Ya abisnya harga naik, pembeli di saya malah menurun," keluh Tio.

Dalam kesempatan itu, Tio berharap pemerintah dapat mengontrol harga minyak goreng agar pembelinya meningkat lagi.

Inggwan (55), yang juga pedagang, mengaku menjual 900 mililiter-1 liter minyak goreng dengan harga Rp 19.000.

Kemudian, untuk minyak goreng 5 liter dia jual dengan harga Rp 90.000. Sebelum naik, minyak goreng 5 liter dijual seharga Rp 75.000.

"Sekarang minyak mahal. Kalau ini saya hampir naik setiap hari ya, kadang Rp 500, Rp 1.000, Rp 2.000, sampai akhirnya ya sekarang, Rp 19.000 buat yang 900 mililiter sama 1 liter," papar Inggwan saat ditemui, Jumat.

Dia berujar, lantaran harga minyak goreng naik, pembeli di lapaknya mengalami penurunan meski tidak signifikan.

Pasalnya, banyak pembeli di lapaknya yang merupakan pedagang.

"Mereka kan jadinya, mau enggak mau, ya harus beli. Kasihan saya sama pedagang-pedagang kecil itu," ucapnya.

Inggwan sendiri tidak mengetahui mengapa minyak goreng mengalami kenaikan harga.

"Saya beli dari distributor, bukan agen, itu emang udah dari sananya sudah naik," kata dia.

"Ya harapannya biar pemerintah bisa lah nurunin harganya, kasihan pedagang. Apalagi minyak kan bahan pokok ya," harapnya.

Bimo (30), mengaku setiap harinya hanya dapat menjual satu dus berisikan enam minyak goreng satu liter per hari usai harga bahan pokok itu melonjak.

Harga minyak goreng satu liter dia jual Rp 19.000, sedangkan sebelumnya Rp 14.000.

Saat harga minyak goreng masih normal, Bimo mampu menjual tiga dus berisikan enam minyak goreng satu liter per hari.

"Ngaruh banget ke pembeli, berkurang (pembelinya)," paparnya saat ditemui.

Dia mengaku, minyak goreng yang dijual mengalami kenaikan harga secara bertahap, hingga saat ini sudah menyentuh Rp 19.000.

Bimo sendiri tidak mengetahui alasan harga minyak goreng dapat melonjak.

"Wah enggak tau saya, saya beli di agen, itu emang udah naik sih," kata dia.

Bimo berharap pemerintah mampu menurunkan harga minyak goreng sehingga jumlah pembeli dapat kembali normal.

Diberitakan sebelumnya, harga minyak goreng melonjak pada akhir Oktober 2021. Lonjakan harga minyak goreng tersebut terjadi di berbagai daerah.

Pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengungkapkan, kenaikan harga minyak goreng disebabkan adanya kekurangan pasokan akan minyak nabati (oils) dan minyak hewani (fats) di pasar global.

"Pandemi ini membuat suasana lapangan produksi semua serba tak jelas. Produksi minyak nabati dan minyak hewani semua menurun dibandingkan dengan produksi di tahun sebelum adanya pandemi. Intinya, seperti hukum ekonomi, di mana antara supply dan demand terjadi kepincangan maka pasokan dunia sangat berkurang," ujar Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/10/2021).

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/29/15511851/harga-minyak-goreng-naik-pedagang-pasar-anyar-pelanggan-mau-atau-tidak

Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke