Salin Artikel

Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Mahasiswa di Kamar Kos Kawasan Pasar Minggu

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian mahasiswa inisial YA (28) yang ditemukan di kamar kos kawasan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (9/11/2021) pagi.

Adapun polisi berencana memeriksa keluarga AY pada Rabu (10/11/2021).

"Kita belum memeriksa keluarganya, kita masih menunggu keluarganya karena janjinya hari ini tapi belum datang," ujar Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Bambang Handoko saat dihubungi, Rabu.

Menurut Bambang, keluarga YA diperiksa untuk mengetahui kondisi riwayat kesehatan korban sebelum ditemukan meninggal dunia di dalam kamar indekos.

Karena itu kematian YA pun belum dapat dipastikan sakit dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Kita belum periksa kamar-kamarnya juga belum ada kepastian sakit. Saat ini jenazah masih ada di Rumah Sakit Fatmawati," ucap Bambang.

Diketahui, YA (28) merupakan mahasiswa salah satu kampus yang berlokasi di Pejaten, Pasar Minggu.

Salah satu warga, Farel mengatakan, penemuan jasad korban berawal adanya bau yang tidak sedap di sekitaran kamar kos.

"Awal (ditemukan) dari adanya bau. Tapi dilihat kamarnya (pintunya) tertutup cuma jendela saja terbuka sedikit," ujar Farel.

Menurut Farel, selama ini korban dikenal tertutup. Beberapa hari terkahir korban tidak pernah terlihat beraktivitas di luar kamar kos.

Farel yang penasaran mencium bau tak sedap mengintip melalui jendela kamar korban. Dia melihat korban sudah tergeletak tak bernyawa.

"Orangnya (selama ngekos) memang sedikit tertutup," ucap Farel.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/10/14381291/polisi-belum-pastikan-penyebab-kematian-mahasiswa-di-kamar-kos-kawasan

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke