Salin Artikel

Temui Pedemo, Anies Setuju dengan Serikat Pekerja: Kenaikan UMP 2022 Terlalu Kecil

Usai menerima audiensi dengan perwakilan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) DKI Jakarta Winarso dan bertemu dengan anggota DPR RI Ahmad Sahroni yang ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Formula E 2022, Anies menemui massa buruh.

Massa buruh yang sudah berorasi sejak pukul 10.00 menyambut kedatangan Anies.

"Kita ucapkan selamat datang kepada Bapak Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan," ujar orator dari atas mobil komando.

Anies kemudian menembus kerumunan wartawan dan pengawalnya untuk kemudian duduk bersama Winarso dan massa buruh.

Sebagian buruh lalu melontarkan celetukan dengan menyebut Anies sebagai "presiden" dan "calon presiden".

Winarso mengaku dirinya menjadi saksi bahwa Anies adalah gubernur yang sangat berpihak kepada masyarakat kecil.

"Hari ini kita mengharapkan ada statement dan juga ungkapan dari Pak Gubernur terkait dengan UMP (upah minimum provinsi) yang sudah ditetapkan, yang mana kita tahu sangat tidak menguntungkan dan tidak layak bagi kita," ucap Winarso.

"Mudah-mudahan hari ini ada secercah harapan, kita melihat sekali lagi keberpihakan Pak Gubernur terhadap buruh di DKI Jakarta. Diminta kawan-kawan tetap tertib, dengarkan dengan seksama, jangan nyeletuk-nyeletuk, ya," lanjutnya.

Anies kemudian bercerita bahwa dirinya pekan lalu mengirim surat kepada Kementerian Ketenagakerjaan karena formula penghitungan UMP 2022 dari pemerintah pusat menghasilkan kenaikan upah hanya 0,85 persen untuk buruh DKI Jakarta.

Anies juga berujar bahwa ia dan jajarannya sudah berulang kali bertemu dengan Winarso.

"Kami pun berpandangan ini angka yang terlalu kecil untuk buruh di Jakarta," ujar Anies di hadapan massa.

Anies juga menyampaikan terima kasih karena buruh berunjuk rasa dengan tertib.

"Saya ingin sampaikan, buruh ada ratusan ribu, ada jutaan, tapi teman-teman memilih datang ke sini untuk memperjuangkan nasib buruh. Terima kasih," ucap Anies.

"Kita harus bekerja mengikuti prosedur, betul tidak? Karena itu saya minta teman-teman semua sampaikan ini juga dengan tertib. Saya terima kasih buat teman-teman datang ke sini dengan tertib, menjadi contoh bahwa memperjuangkan kebenaran dilakukan dengan cara yang benar, dengan cara yang baik. Buruh menjadi contoh buat semuanya," tutur Anies.

Sebelumnya, Anies Baswedan sudah menetapkan UMP DKI Jakarta tahun 2022 sebesar Rp 4.453.935, hanya naik Rp 37.749 dibandingkan 2021.

Anies mengaku menetapkan UMP itu hanya untuk memenuhi prosedur dan kewajiban sebagai pemerintah daerah.

Memang, kenaikan yang jauh dari signifikan ini akibat perubahan formula penghitungan upah sejak terbitnya Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya soal pengupahan, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021.

Melalui beleid anyar itu, penghitungan UMP sudah baku.

Pintu negosiasi antara pengusaha, pemerintah, dan buruh, seperti yang selama ini dilakukan otomatis tertutup.

Sebab, dalam menentukan UMP, data-data yang dipakai sebagai dasar penghitungan bersifat tunggal, yakni dari Badan Pusat Statistik sebagai lembaga berwenang.

Pemerintah daerah hanya dapat mengikuti formulasi perhitungan upah sesuai yang digariskan pemerintah pusat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/29/14061591/temui-pedemo-anies-setuju-dengan-serikat-pekerja-kenaikan-ump-2022

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke