Salin Artikel

Jumlah Pasien Covid-19 Hampir 3.000, RSDC Wisma Atlet Minta Tambahan Tenaga Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet terus mengalami kenaikan ke angka 2.636 pada Kamis, (20/1/2022).

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, pihak RSDC Wisma Atlet menambah 100 tenaga kesehatan (nakes).

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel dr Mintoro Sumego mengatakan, jumlah nakes saat ini berjumlah 1.698 relawan yang terdiri dari nakes dan non-nakes.

"Jumlah relawan saat ini berjumlah 1.698, jadi dibandingkan dengan kemarin kita sudah menambah 100 lagi," kata Mintoro saat ditemui di RSDC Wisma Atlet, Kamis (20/1/2022).

Mintoro mengatakan, RSDC Wisma Atlet menyesuaikan tambahan jumlah relawan dengan jumlah pasien yang dirawat. Penambahan relawan dilakukan ketika pasien berjumlah 500, 1.000, 2.000, hingga 3.000.

"Jadi patokan penambahan jumlah nakes disesuaikan dengan jumlah pasien yang dirawat," ungkap dia.

Mengingat jumlah pasien saat ini sebanyak 2.636 pasien, Mintoro mengatakan, RSDC Wisma Atlet akan menambah nakes kembali.

"Kita sudah minta lagi ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jadi ketika sudah 3.000 nakesnya sudah tersedia," ujar Mintoro.

Saat ini, sebagian besar pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

"83 persen diantaranya adalah PPLN atau 2.183, ini terjadi penurunan 4 persen, namun di sisi lain untuk Non-PPLN terjadi peningkatan 4 persen, sekarang menjadi 17 persen atau sekitar 456 pasien," tutur Mintoro.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/20/15175171/jumlah-pasien-covid-19-hampir-3000-rsdc-wisma-atlet-minta-tambahan-tenaga

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke