Salin Artikel

Menengok Hok Lay Kiong, Kelenteng Tertua Pembawa Rezeki di Kota Bekasi

BEKASI, KOMPAS.com - Setiap memasuki Tahun Baru Imlek, masyarakat keturunan Tionghoa akan mendatangi kelenteng untuk beribadah. 

Perayaan terpenting bagi keturunan Tionghoa itu pun dapat dijadikan momentum untuk mengenal kelenteng-kelenteng bersejarah di Indonesia.

Klenteng Hok Lay Kiong yang ada Jalan Kenari, Bekasi Timur, Kota Bekasi, adalah salah satunya.

Bangunan yang dipenuhi ornamen merah ini masih berdiri kokoh dan terpelihara dengan baik meski usianya sudah lebih dari 300 tahun.

Arti nama Hok Lay Kiong sendiri adalah istana yang mendatangkan rezeki.

Oleh karenanya, kelenteng ini dipercaya sebagai tempat yang bisa mendatangkan rezeki bagi siapapun yang datang.

"Jadi nama Hok Lay Kiong itu Istana yang mendatangkan rezeki atau gerbang rejeki, ya artinya semoga orang yang datang rejeki datang," ujar Ronny Hermawan selaku Ketua Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong saat dihubungi, Senin (31/1/2022).

Kelenteng yang berdiri megah di sekitar kawasan Pasar Proyek Kota Bekasi tersebut memiliki beberapa bagian, seperti Hio Low di bagian depan yang berfungsi sebagai tempat untuk sembahyang.

Kemudian ada rupang tuan rumah di bagian tengah, dan juga ornamen dewa-dewi lengkap menghiasi tembok.

Dewa utama adalah Hok Lay Kiong.

Dewa lain yang juga sering disembah di sana meliputi Tjay Sen Loya untuk meminta rezeki, Dewi Kwan Im Posat untuk meminta bertemu jodoh, dan Dewa Hok Tek Ceng Sin yang merupakan dewa bumi.

Ada pula Dewa Kwan Seng Tekun yang dipercaya dapat memberikan keadilan bagi siapapun yang sedang diselimuti masalah.

Ronny mengatakan, karena kelenteng ini merupakan gerbang rezeki, maka kegiatan bersih-bersih harus rutin dilakukan, terlebih lagi menjelang Hari Raya Imlek.

"Bersih-bersih dilakukan. Lampion dipasang. Simbol dari lampion sendiri artinya, dalam perjalanan tahun yang akan disambut, semua umat manusia diberikan penerangan dalam hidupnya," ujarnya.

Karena pandemi Covid-19 yang masih melanda, pihak kelenteng membatasi ibadah perayaan Imlek.

"Tradisinya, setelah 14 hari perayaan Tahun Baru Imlek, ada perayaan Cap Go Meh, yaitu semacam perayaan arak-arakan parade, tapi terpaksa kita tiadakan agar penyebaran varian baru Omicron tidak semakin tinggi," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/31/15425731/menengok-hok-lay-kiong-kelenteng-tertua-pembawa-rezeki-di-kota-bekasi

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke