Salin Artikel

RSDC Wisma Atlet Sudah Rawat 1.203 Pasien Omicron, 1.141 di Antaranya Telah Sembuh

Jumlah tersebut merupakan angka keseluruhan dari 1.203 pasien Covid-19 akibat Omicron yang pernah dirawat di RSDC Wisma Atlet.

"Pasien Omicron kumulatif ada 1.203 pasien. 96 persen atau sebanyak 1.141 sudah pulang," ujar Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Mintoro Sumego, Kamis (3/1/2022).

Mintoro mengatakan, jumlah pasien Omicron yang dirawat di RSDC Wisma Atlet kini tersisa 62 orang.

"Saat ini dirawat 4 persen saja atau 62 orang," kata dia.

Dari total pasien Omicron yang pernah dirawat di RSDC Wisma Atlet, 90 persen di antaranya pasien dengan gejala ringan.

Kemudian, 10 persen sisanya tidak menunjukkan gejala atau asimtomatik.

Mintoro mengungkapkan, pasien yang mengalami gejala ringan sebagian besar merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari lima negara.

"Asal perjalanan negara pasien Omicron ini dari Saudi Arabia, Turki, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," ungkapnya.

Mintoro mengungkapkan bahwa penularan Covid-19 akibat varian Omicron hampir sama cepatnya dengan varian Delta. Yang membedakan adalah gejala yang dialami oleh pasien.

"Untuk gejala Delta ini jauh lebih berat, jadi rata-rata yang di sini gejalanya sedang sampai berat. Kalau Omicron ini simptomatik atau gejala ringan," ungkapnya.

Sebagai informasi, sebanyak 5.174 pasien dirawat di RSDC Wisma Atlet dengan penambahan 702 pasien hanya dalam waktu satu hari pada Kamis (3/2/2022).

Pada Rabu pekan lalu, jumlah pasien yang tercatat dirawat di RSDC Wisma Atlet adalah 2.946 pasien. Dengan kata lain, terjadi peningkatan 75 persen jumlah pasien dalam satu minggu.

"Pasien yang masuk hari ini cukup banyak 702 pasien, itu 52 persen PPLN dan 48 persen non-PPLN," kata Mintoro.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/03/15423671/rsdc-wisma-atlet-sudah-rawat-1203-pasien-omicron-1141-di-antaranya-telah

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke