Salin Artikel

Pembagian Lapak PKL di Pasar Lama Kota Tangerang Diwarnai Cekcok

TANGERANG, KOMPAS.com - Percekcokan terjadi saat berlangsungnya pembagian lokasi berjualan para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan kuliner Pasar Lama, Kota Tangerang, pada Senin (7/2/2022).

Kericuhan itu timbul saat proses penataan ulang tahap pertama Pasar Lama yang dilakukan oleh PT Tangerang Nusantara Global (TNG), BUMD milik Pemerintah Kota Tangerang, pada 2-7 Februari 2022.

Pantauan Kompas.com pukul 17.57 WIB, Coki Siregar yang diketahui berprofesi sebagai PKL dari kelompok Komunitas UMKM Kota Tangerang merasa berkeberatan dengan sistem pembagian lokasi berjualan.

Sementara itu, kelompok Paguyuban PKL dan kebanyakan PKL lain merasa sistem pembagian lokasi berjualannya sudah berjalan sesuai.

"Enggak bisa, enggak bisa kalau kayak gini," ujar Coki kepada sesama komunitas UMKM Kota Tangerang dengan nada tinggi.

Berdasar informasi yang dihimpun, pembagian lokasi berjualan di Pasar Lama dilakukan berdasarkan lapak yang dulu pernah ditempati para PKL. Kini mereka dapat menempati kembali lapak di lokasi yang sama.

Namun, Coki tak bisa menerima sistem pembagian lokasi berjualan yang manual.

Ketua Kelompok Paguyuban PKL Faiz Alatas kemudian menghampiri Coki yang tengah tersulut emosi.

Cekcok yang terjadi mengundang warga sekitar atau PKL. Kerumunan pun tak dapat dihindari.

Pantauan Kompas.com, tidak terlihat adanya aparat keamanan atau instansi pemerintah seperti polisi atau Satpol PP yang mencoba mendinginkan situasi.

Direktur Utama PT Tangerang Nusantara Global (TNG) Edi Candra juga tidak menengahi percekcokan.

Lantaran cekcok tak kunjung usai, Faiz kemudian berteriak kepada PKL apakah mereka hendak melanjutkan sistem pembagian lokasi berjualan yang sedang berlangsung atau sistemnya diganti.

PKL yang berkerumun sepakat ingin melanjutkan sistem pembagian lokasi lapak yang tengah berlangsung.

"Lanjut," teriak para PKL.

Coki kemudian menyingkir dari kerumunan dengan didampingi beberapa orang.

Saat ditemui usai cekcok, Coki mengaku juga berkeberatan jika PKL yang berjualan makanan berat hanya diberikan satu lapak saja.

Menurut Coki, berdasar perjanjian antara kelompok Komunitas UMKM Kota Tangerang dan kelompok Paguyuban PKL, penjual makanan berat diberikan dua lapak.

"Sudah ada perjanjiannya kemarin, kalau pedagang makanan berat diberikan dua lapak. Tapi ini cuma satu slot," urai Coki.

Hingga pukul 19.27 WIB, proses pembagian lokasi berjualannya para PKL di Pasar Lama masih berlangsung.

Pembagiannya masih menggunakan sistem manual.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/07/22355331/pembagian-lapak-pkl-di-pasar-lama-kota-tangerang-diwarnai-cekcok

Terkini Lainnya

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke