Salin Artikel

Belum Uji Balistik Peluru Nyasar yang Mengenai Pemuda di Kramatjati, Polisi Dinilai Lamban

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak korban tertembak peluru nyasar di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur, menyebut penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya sangat lamban.

Hal itu disampaikan Kuasa Hukum korban, Rusdianto ketika menanggapi pernyataan kepolisian yang belum melakukan uji balistik terhadap barang bukti proyektil peluru.

"(Penyelidikan) lamban," jelas Rusdianto, Selasa (22/2/2022).

Dia pun mempertanyakan alasan Polda Metro Jaya yang belum memeriksa salah satu barang bukti tersebut. Sebab, dia merasa kepolisian sudah memiliki sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur yang mumpuni untuk mengungkap kasus tersebut.

"Apa alasannya belum melakukan? Kekurangan SDM. Seharusnya tidak ada alasan, karena pihak kepolisian punya SDM dan infrastruktur yang baik untuk mengungkap kasus ini," ungkap Rusdianto.

Diberitakan sebelumnya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya tak kunjung melakukan uji balistik terhadap proyektil peluru nyasar yang mengenai pemuda bernama Fadilah Rafi (19) di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengonfirmasi hal tersebut.

"Belum (diuji balistik)," jelas Zulpan, Senin (21/2/2022).

Meski begitu, kata Zulpan, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap asal peluru tersebut.

"Kasus itu masih dalam penyelidikan," kata Zulpan.

Tertembak peluru nyasar, diduga milik aparat

Diberitakan sebelumnya, Rafi tertembak peluru nyasar di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur.

Korban pun harus menjalani perawatan di rumah sakit karena luka yang dialaminya.

Pihak keluarga korban sudah membuat laporan ke polisi dengan nomor LP/B/748/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya pada 11 Februari 2022.

Kuasa hukum korban, Rusdianto, menjelaskan, kejadian bermula ketika Rafi baru saja pulang dari kedai kopi dan menepi ketika melihat ada tawuran warga di depan gedung Jasa Marga, Dukuh.

Namun, tiba-tiba Rafi terkena peluru di bagian perut yang menembus ke ususnya.

"Dia di sana tidak bisa lewat karena katanya ada tawuran warga, tepatnya di depan gedung Jasa Marga itu. Ya tentu dia meminggirkan motornya kan," kata Rusdianto.

Rafi pun langsung dibawa temannya menuju beberapa rumah sakit dan puskesmas, tetapi ditolak. Ia akhirnya diterima pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Dioperasi mengeluarkan proyektil di dalam tubuhnya," beber Rusdianto.

Polisi saat itu langsung proaktif menghubungi dokter yang melakukan operasi dan mengambil proyektil tersebut.

Namun, pihak korban tak kunjung menerima informasi mengenai kelanjutan penyelidikan oleh polisi.

Rusdianto sendiri menduga bahwa peluru yang masuk ke tubuh Rafi berasal dari senjata aparat. Ia menilai, tidak sulit bagi polisi untuk mengungkap siapa pemilik senjata tersebut.

"Toh proyektil sudah diambil, bisa dicocokkan to?" kata dia.

"Siapa pelakunya kami belum jelas, bagaimana terjadi kondisi di lapangan juga tidak jelas. Proses penanganan sangat lamban. Tentunya hal ini berbeda ketika pihak kepolisian kena begal. Itu malamnya sudah bisa ditangkap pelakunya. Ini sudah hampir 1 minggu dan korban masih tidak sadar diri," beber Rusdianto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/22/16320011/belum-uji-balistik-peluru-nyasar-yang-mengenai-pemuda-di-kramatjati

Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke