Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, lansia yang menolak divaksinasi covid-19 paling banyak berasal dari Kecamatan Pondok Gede.
"Ada 8.456 lansia yang menolak vaksinasi per tanggal 20 Februari 2022, dengan penolakan terbanyak di Kecamatan Pondok Gede berjumlah 1.710 lansia," kata Tanti kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).
Ia mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan hasil laporan yang sudah direkapitulasi petugas.
"Dalam rekapan memang tidak diketahui alasan secara lengkap. Alasannya hanya dikarenakan ada komorbid dan tidak mau saja. Tidak terlalu spesifik, tapi memang rata-rata umumnya memiliki komorbid," ujar Tanti.
Dinas Kesehatan Kota Bekasi akan memberikan advokasi dan sosialisasi kepada para lansia yang saat ini menyatakan menolak disuntik vaksin Covid-19.
Tujuannya agar para lansia tersebut mau divaksinasi.
Vaksinasi Covid-19 bagi lansia pengidap komorbid
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lansia memiliki efek samping yang ringan.
Nadia mengatakan, efek samping yang paling sering dikeluhkan lansia setelah vaksinasi adalah nyeri di lokasi suntikan dan demam.
Nadia juga mengatakan, vaksin Covid-19 perlu diberikan kepada lansia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Terkait efek samping itu justru vaksin Covid-19 ditujukan pada lansia dan komorbid karena itulah kelompok yang terdampak dan paling besar," ujar Nadia pada 11 November 2021.
Dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambe mengatakan, pada prinsipnya, lansia yang memiliki komorbid bisa divaksinasi.
Dengan catatan, penyakit yang diderita lansia tersebut dalam kondisi terkontrol.
"Penyakit kronis seperti gula, darah tinggi, kanker itu semuanya boleh divaksinasi, asalkan penyakitnya dalam keadaan terkontrol. Artinya, pasiennya rutin berobat, rutin ke dokter, dan tidak ada keluhan bermakna, kemudian dokternya mengeluarkan surat rekomendasi itu penting," kata Dirga.
Hal yang sama disampaikan juru bicara Satuan Tugas Covid-19 RS UNS dr Tonang Dwi Ardyanto.
Tonang menjelaskan, banyak penderita komorbid yang bisa mendapatkan vaksinasi.
Menurut Tonang, hanya sedikit sekali penderita komorbid yang benar-benar tidak bisa disuntik vaksin.
"Bukan jenis penyakitnya yang menyebabkan dia tidak bisa divaksinasi, tetapi kondisi terkontrol tidaknya penyakit itu," ujar Tonang pada 7 September 2021.
Tonang menyebutkan, warga dengan penyakit diabetes melitus, jantung, asma, pada prinsipnya dapat divaksinasi.
"Kecuali kalau terbukti tidak terkontrol. Itu kuncinya. Diawali dari dapat dulu, kecuali terpaksa," kata Tonang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/22/19021501/8456-lansia-di-kota-bekasi-menolak-disuntik-vaksin-covid-19