TANGERANG, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tangerang, Kota Tangerang, mulai menerapkan metode pembelajaran secara hybrid pada Senin (7/3/2022).
Penerapan pembelajaran hybrid dilakukan untuk mendukung proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang mulai diterapkan pada Senin ini.
Kepala SMPN 1 Tangerang Mulyono menjelaskan, hybrid merupakan pembelajaran yang menggabungkan PTM (luring) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring).
Pada penerapannya, sebanyak persen murid SMPN 1 Tangerang mengikuti PTM dan sisanya mengikuti PJJ dari rumah.
Dengan demikian, murid di sekolah dan di rumah menerima materi belajar yang sama serta pada jam yang sama.
"Kita melakukan hybrid. Jadi pada saat kita PTM langsung, sisa 50 persen siswa juga mengikuti proses pembelajaran bersamaan di rumah," papar Mulyono saat ditemui, Senin.
"Jadi dua-duanya berjalan," sambungnya.
Dia menyebut, sebanyak 162 murid kelas 9 mengikuti PTM terbatas pada Senin ini dan sisanya mengikuti PJJ dari rumah.
Kemudian, murid kelas 9 yang mengikuti PTM pada Selasa besok merupakan murid yang mengikuti PJJ pada Senin ini.
"Murid yang besok PTM itu anak yang beda tapi kelas 9 juga. Yang hari ini hybrid di rumah itu besok masuk," tutur Mulyono.
Para murid kelas 9 di SMPN 1 Tangerang, baik yang mengikuti PJJ atau PTM, belajar mulai pukul 08.00 WIB-10.00 WIB.
Selama satu pekan ini, secara bergantian, para murid itu mengikuti PTM mulai Senin sampai Jumat.
"Jam belajar mulai pukul 08.00 WIB-10.00 WIB. Seminggu ini belajar full mulai Senin-Jumat," sebutnya.
Di sisi lain, kata Mulyono, pihak SMP 1 Tangerang sudah menyiapkan infrastruktur penunjang PTM terbatas sebelum skema belajar ini diterapkan.
Beberapa di antaranya adalah persediaan sabun cuci tangan di setiap wastafel, alat pengecekan suhu tubuh, kode bar PeduliLindungi, dan lainnya.
Pihak sekolah juga sudah menyiapkan ruang observasi, tempat sementara untuk murid yang menunjukkan gejala Covid-19 saat mengikuti PTM terbatas.
"Di lapangan ada wastafel memiliki sabun, pengukur suhu badan dan kode bar PeduliLindungi," tutur Mulyono.
"Ada juga ruang observasi yang sifatnya hanya mengamankan sementara, selanjutnya penanganannya ada di medis, di puskesmas," sambungnya.
Menurut dia, pihak SMPN 1 Tangerang juga telah menyosialisasikan penerapan PTM terbatas kepada orangtua siswa.
Para orangtua siswa, lanjut Mulyono, memberi respons yang positif terhadap penerapan PTM terbatas ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/07/11353441/terapkan-metode-hybrid-murid-smpn-1-tangerang-ptm-dan-pjj-bersamaan