Salin Artikel

Cerita Petugas PPSU Bantu Pulangkan ART di Bawah Umur ke Kampung, "Sudah Tak Kuat Kerja di Jakarta"

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Menteng, Levana Rizky, tiba-tiba bertemu bocah perempuan duduk terlantar di trotoar.

Perempuan itu meminta tolong diantarkan pulang ke kampung halaman lantaran tak kuat bekerja di Jakarta.

Saat itu sekitar pukul 11.00 WIB pada Kamis (10/3/2022), Levana seperti biasanya membersihkan jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Saat sudah hampir selesai memberishkan jalan, ia tiba-tiba melihat seorang bocah perempuan yang terlantar di Jalan Latuharhary.

Perempuan itu berhijab merah dengan pakaian serba hitam tengah duduk di trotoar sembari menangis tersedu-sedu.

"Awal ketemu dia lagi duduk dan menangis," kata Levana seperti dikutip dari Tribun Jakarta, Sabtu (12/3/2022).

Levana lalu menghampiri perempuan itu dan bertanya terkait alasannya bisa duduk di pinggir jalan sembari menangis.

Bocah itu bernama Sinta dan masih berusia 15 tahun. Di usianya yang masih belia itu, ia sudah bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Sinta lalu menjelaskan keluh kesahnya kerja di Ibu Kota kepada petugas berseragam oren itu.

Tak kuat kerja

Baru 6 Hari, Sinta kerja di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Ia diajak temannya melalui sebuah yayasan penyalur pembantu ke Jakarta.

"Baru 6 hari itu anak kerja di sini. Enggak bawa identitas dan alat komunikasi. Dia diajak sama temannya, dimasukkin ke yayasan," kata Levana.

Meski belum cukup umur, Sinta nekat memilih berangkat dari Cianjur ke Jakarta demi mengadu nasib. Namun, belum genap seminggu, Sinta sudah tak tahan kerasnya kerja di ibu kota.

Ia mengaku tak tahan karena terus dimarahi majikan dan dipaksa kerja tak kenal waktu.

"Saya kerja enggak pernah ada istirahatnya, dari pagi ketemu pagi," kata Levana menirukan ucapan Sinta.

Akhirnya, Sinta memilih untuk kabur dari tempat kerja tanpa membawa barang-barang miliknya.

Di jalan itu, Sinta luntang-lantung bingung harus berbuat apa. Ia pun memilih menangis meratapi nasib malangnya.

Mendengar cerita Sinta, Levana jadi iba. Petugas PPSU itu merogoh koceknya untuk membelikan makan bocah itu.

Setelah itu, Levana mencoba menghubungi anggota keluarga Sinta di kampung.

"Alhamdulilah, ternyata benar diangkat keluarganya. Orangtuanya sebenarnya enggak setuju Sinta kerja di Jakarta. Tapi dia bersikukuh mau ikut diajak temannya," tambahnya.

Selain tak direstui orangtuanya, Sinta sebenarnya juga masih bersekolah secara daring.

Levana kemudian memboncengkan Sinta ke Terminal Kampung Rambutan agar Sinta bisa kembali menemui keluarganya.

"Diantarkan ke Terminal Kampung Rambutan biar pulang ke Cianjur, Jawa Barat dan kita berikan sedikit rezeki untuk ongkos Sinta," tambahnya.

Petugas PPSU Menteng itu tergerak untuk membantu Sinta lantaran teringat dia memiliki keponakan perempuan. Ia hanya membayangkan bila keponakannya bernasib sama dengan Sinta.

"Karena sekarang kan lagi maraknya pelecehan seksual. Kebetulan saya punya ponakan cewek. Gimana kalau keponakan saya tersesat kayak begitu," pungkasnya.

Berita ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Aksi Humanis Petugas PPSU, Pulangkan ART di Bawah Umur ke Kampung: Nangis Tak Kuat Kerja di Jakarta"

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/12/11412271/cerita-petugas-ppsu-bantu-pulangkan-art-di-bawah-umur-ke-kampung-sudah

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke