Salin Artikel

Ikut PTM Terbatas, Murid SDN Tangerang 14 Mengaku Senang Bisa Bertemu Teman

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tangerang 14, Kota Tangerang, mengaku merasa senang dengan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Mulai pekan ini, murid SD kelas 1 hingga 6 di Kota Tangerang bisa mengikuti PTM terbatas. Nabila (12), salah satu murid di SDN Tangerang 14, mengaku senang belajar secara tatap muka.

"Senang ikut PTM, bisa bertemu teman-teman, bisa bertemu guru juga. Pelajaran juga kita lebih mengerti, lebih paham," paparnya, saat ditemui usai jam pelajaran berakhir, Senin (14/3/2022).

Saat mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring, Nabila mengaku mengalami kesulitan saat menerima materi.

Selain itu, dia juga tak bisa bertemu dengan teman-teman satu kelasnya secara langsung saat mengikuti PJJ.

"Pas online agak enggak ngerti, cuma diusahain bisa," sebut dia. "Kalau online juga enggak bisa ketemu teman," sambung Nabila.

Murid lain, Mikeysa (12), juga merasakan hal yang sama dengan Nabila. Siswa kelas 5 itu merasa materi pembelajaran lebih tersampaikan saat PTM.

"(Saat) online, belajar kurang, kurang masuk gitu," sebut Mikeysa.

Mikeysa berharap pandemi Covid-19 segera sirna agar PTM dapat terus diterapkan. "Mudah-mudahan Corona-nya cepat hilang, biar bisa PTM terus," sebutnya.

Murid lain bernama Saifullah (12) mengaku merasa bosan saat mengikuti PJJ. Karena itu, ia merasa senang dengan diterapkannya PTM.

"Bosan kalau online, ada pelajaran yang susah dipahami juga. Makanya senang juga ini offline," ucapnya.

Hal yang sama juga diharapkan oleh Saifullah, yakni PTM bisa terus diterapkan. "Semoga seterusnya offline terus, biar pelajaran mudah dipahami," katanya.

Di lokasi yang sama, Kepala SDN Tangerang 14 Wawat Tustiawati menyebutkan bahwa para siswa merasa antusias dengan penerapan PTM ini.

"Tadi pagi saya sempat keliling ke setiap kelas menyapa anak-anak, mereka semua antusias menyambut PTM," ucapnya, Senin.

Sebagai informasi, sejak 7 Maret 2022, PTM terbatas hanya diikuti murid kelas 6 saja. Kini, PTM bisa diikuti murid kelas 1 sampai 6 dengan kapasitas 50 persen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/14/14261681/ikut-ptm-terbatas-murid-sdn-tangerang-14-mengaku-senang-bisa-bertemu

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke