Salin Artikel

DPRD DKI Khawatir Subsidi Transportasi untuk Tarif Terintegrasi Salah Sasaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan merasa khawatir subsidi transportasi untuk tarif terintegrasi salah sasaran dan tidak diterima oleh warga Ibu Kota.

Menurut Manuara, subsidi bisa saja dimanfaatkan oleh orang di luar DKI Jakarta. Padahal subsidi menggunakan pajak dari warga Jakarta.

"Artinya jika nanti PSO (public service obligation) itu didanai oleh APBD, karena arus yang terbesar nanti (orang-orang) dari Jabodetabek," kata Manuara saat rapat kerja Komisi B di DPRD DKI Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Dia meminta agar Pemprov DKI Jakarta bisa memastikan penerima manfaat subsidi transportasi harus didominasi warga Ibu Kota.

"Data yang disajikan terlihat bahwa sebetulnya penerima manfaat terbesar adalah orang-orang yang bermukim di luar Jakarta," tutur politikus PDI-P ini.

Hal senada disampaikan oleh Anggota Komisi B Gilbert Simanjuntak. Dia menilai subsidi triliunan rupiah untuk mewujudkan tarif terintegrasi justru akan dinikmati oleh warga non-DKI Jakarta.

"Berapa kemudian penumpang yang diperkirakan akan berasal dari luar DKI Jakarta yang akan kita subsidi?" tutur Gilbert.

Menurut Gilbert, subsidi transportasi senilai lebih dari Rp 3 triliun setiap tahunnya bisa dialokasikan untuk program lain yang bisa dirasakan langsung oleh warga Jakarta.

"Ini bukan bilangan kecil, Rp 3 triliun itu saya bisa membangun berapa rumah susun di Jakarta," kata dia.

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan subsidi transportasi lebih dari Rp 3 triliun dalam tiga tahun terakhir.

Subsidi tersebut dikucurkan untuk biaya tiket perjalanan warga untuk tiga BUMD transportasi di Jakarta yaitu Transjakarta, LRT dan MRT.

Tahun 2019, DKI Jakarta mengucurkan Rp 3,1 triliun, 2020 sebesar Rp 3,5 triliun dan Rp 3,8 triliun untuk tahun 2021. Diperkirakan bila tarif terintegrasi diterapkan maka subsidi PSO bisa lebih besar lagi.

Adapun tarif terintegrasi rencananya akan diputuskan bulan ini, Maret 2020 setelah mendapat persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.

Tarif yang diusulkan adalah Rp 10.000 untuk sekali jalan selama durasi tiga jam. Dalam durasi tersebut, penumpang bisa berpindah-pindah moda transportasi tanpa harus menambah biaya tiket.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/16/20143941/dprd-dki-khawatir-subsidi-transportasi-untuk-tarif-terintegrasi-salah

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke