JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Eneng Malianasari mengingatkan agar tarif terintegrasi transportasi umum di Jakarta tidak memberikan kerugian pada tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menjalani program tersebut.
Kata Eneng, percuma tarif transportasi terintegrasi murah di publik tetapi justru membuat rugi BUMD Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta.
"Bukan berarti murah di publik, bermasalah di APBD. Jangan sampai BUMD merugi, kalau (rugi) begitu ya sama saja bohong," kata Eneng dalam keterangan tertulis, Kamis (17/3/2022).
Eneng mengatakan, secara garis besar PSI mendukung tarif terintegrasi yang menghubungkan tiga moda transportasi di Ibu Kota.
"Memang sudah seharusnya. Kalau dihitung, jadi sangat hemat tiga moda transportasi hanya bayar Rp10.000. Begini harusnya sejak awal. Namun, tetap ada beberapa catatan. Perencanaan program harus matang dan cermat," tutur dia.
Eneng menyebut masih banyak pekerjaan rumah yang belum dikerjakan Pemprov DKI dalam perbaikan transportasi umum.
Salah satunya layanan yang diberikan kepada pelanggan seperti memperbanyak armada dan mengecek kualitas kendaraan.
"Jangan karena murah, hal-hal seperti ini disepelekan. Kalau Pemprov DKI berhasil mengerjakan PRnya, maka program integrasi tarif ini akan menjadi ideal. Bahkan, bisa meminimalisir polusi udara. Masyarakat jadi lebih suka naik transportasi umum. Yang penting itu, pelayanan harus prima," ujar Eneng.
Selain itu, Eneng juga mengingatkan Pemprov DKI Jakarta agar berhati-hati dalam menentukan tarif. Ia menilai Pemprov tidak boleh gegabah hanya karena dikejar masa jabatan Gubernur yang tinggal sebentar lagi.
“Kami memahami bahwasannya ini merupakan langkah Pemprov DKI untuk mewujudkan program terbaik. Bahkan mungkin juga yang terbaik bagi masyarakat Jakarta," kata dia.
Sebagai informasi, tarif terintegrasi antarmoda di Jakarta akan diputuskan bulan ini, Maret 2022 dengan tarif Rp 10.000 untuk durasi tiga jam.
Saat ini proses keputusan dalam pertimbangan persetujuan DPRD sebelum ditetapkan melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta.
Adapun potensi kerugian BUMD dalam penerapan tarif terintegrasi juga sempat disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Potensi kerugian akan dialami Transjakarta, MRT dan LRT sebesar Rp 14 miliar. Namun Syafrin menyebut kerugian bisa ditutupi melalui anggaran subsidi PSO (Public Service Obligation) yang dikucurkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Tahun 2021 kemarin, yang sudah direalisasikan (subsidi PSO) ini total Rp 3,8 triliun," kata Syafrin, Rabu (16/3/2022).
Syafrin juga mencatat sisi positif dari integrasi tarif akan meningkatkan jumlah penumpang sebesar 0,1 persen apabila segera diterapkan.
Dengan kenaikan jumlah penumpang, maka kerugian yang dialami saat ini akan terus berkurang dan bergerak ke angka positif.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/17/19363621/psi-ingatkan-tarif-terintegrasi-transportasi-umum-di-jakarta-jangan-bikin