Salin Artikel

Imigrasi Selidiki Tujuan 8 WN China yang Terjaring Razia di Kelapa Gading

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Jakarta Utara masih menyelidiki tujuan delapan warga negara China yang terjaring razia karena tidak memiliki dokumen perjalanan.

Delapan WN China tersebut dibawa ke kantor imigrasi karena tidak dapat menunjukkan dokumen saat dilakukan pengawasan keimigrasian.

"Kami sedang cari tahu apa kegiatannya. Kalau memang ditemukan adanya pelanggaran, tentunya bisa dikenakan sanksi administratif," ujar Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan, Bong Bong Prakoso Napitupulu, kepada Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Bong Bong mengatakan, saat ini WN China tersebut sudah mendapatkan dokumen perjalanannya dari sponsor mereka.

Sponsor WN China itu, kata dia, sudah melampirkan dokumen perjalanannya berupa paspor kepada imigrasi. Mereka juga menggunakan izin tinggal kunjungan.

"Namun karena kami menemukannya di lingkungan apartemen sehingga cenderung agak sulit untuk mengidentifikasi kegiatan sebenarnya," kata Bong Bong.

Adapun delapan WN China tersebut tak bisa menunjukkan dokumen keimigrasian dalam razia di apartemen kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (22/3/2022).

Bong Bong mengatakan, mereka langsung dibawa ke Kantor Imigrasi Klas I TPI Jakarta Utara.

"Dari seluruh WNA yang didata, delapan WNA dari China tak bisa menunjukkan dokumen keimigrasian mereka sehingga harus dibawa ke kantor untuk penanganan lebih lanjut," ujar Bong Bong.

Menurut Bong Bong, dari razia yang dilakukannya, terdapat kriteria masing-masing dari dokumen keimgirasian para WNA yang terjaring razia.

Selain ada yang melanggar, kata dia, ada pula WNA yang memiliki dokumen keimigrasian tertentu setelah dilakukan pendataan.

Delapan WNA China yang dibawa ke kantor disebut tidak kooperatif saat akan diperiksa petugas. Mereka melawan petugas sehingga pihak Imigrasi mencurigai bahwa telah terjadi pelanggaran.

"Tidak kooperatif ketika dilakukan pengawasan kemarin. Kami sudah sempat berbicara di depan pintu, menunjukkan surat perintah, ID pengenal serta menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan," kata Bong Bong.

"Namun mereka malah menutup pintu sehingga kami beranggapan dan berasumsi orang asing tersebut melanggar," lanjut dia.

Saat razia dilakukan sempat ada aksi saling dorong antara petugas dan WNA asal China itu. Kemudian atas persetujuan pengelola dan sekuriti apartemen, pihaknya pun terpaksa mendobrak pintu apartemen.

Setelah para WNA tersebut dibawa ke kantor, kata dia, sponsor atau penjamin mereka pun datang menunjukkan dokumen perjalanan. Mereka juga mendapat penjelasan dari sponsornya sehingga sudah mulai kooperatif.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/23/12195741/imigrasi-selidiki-tujuan-8-wn-china-yang-terjaring-razia-di-kelapa-gading

Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke