Salin Artikel

Akhir Kasus Kaki Bocah 8 Tahun Dibakar Temannya Sendiri di Pasar Rebo...

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus bocah laki-laki berinisial A (8), yang dibakar kakinya oleh tiga temannya di wilayah RW 010 Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, berakhir damai.

Keputusan damai itu diambil setelah proses mediasi antara keluarga korban dan keluarga para pelaku, Rabu (30/3/2022).

Keluarga pelaku tanggung biaya pengobatan

Hasil mediasi, keluarga para pelaku setuju menanggung seluruh biaya pengobatan korban.

"Kemarin sore ada pertemuan lanjutan dan hasilnya sudah damai secara kekeluargaan," kata kakak korban, Giri (23), Kamis (31/3/2022).

Giri mengatakan, kondisi luka korban sudah membaik meskipun masih mengeluh kesakitan.

"Kondisi luka korban sudah membaik, tinggal pemulihan saja, walaupun masih terasa sakit," ujar Giri.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pasar Rebo Kompol M Marbun juga mengatakan, kedua belah pihak sudah berdamai.

"Karena mereka (korban dan pelaku) itu berteman dan bertetangga, sudah dimusyawarahkan oleh RT dan RW-nya," kata Marbun.

Kronologi

Kejadian pembakaran itu terekam kamera pengawas closed-circuit television (CCTV), Senin (28/3/2022), sekitar pukul 18.30 WIB.

Dalam video yang beredar melalui aplikasi pesan singkat, tampak korban tengah berjalan kaki, kemudian diberhentikan oleh tiga temannya.

Salah satu pelaku bertugas memegang korban, sedangkan dua pelaku lain memegang kedua kaki korban dan membakarnya.

Giri mengatakan bahwa awalnya sang adik bercanda dengan para pelaku.

"Bercanda-canda begitu kan, kayak dorong-dorongan," kata Giri.

Karena tidak terima, korban kemudian melempar pecahan kaca ke salah satu pelaku.

"Serpihan beling kecil kena di tangan (pelaku). Nah terus korban ini lari pengin pulang ke rumah, pada saat lari si pelaku ini menghampiri," ujar Giri.

Kaki adiknya dibakar hingga melepuh di bagian atas mata kaki hingga bawah kaki.

Tiga pelaku masing-masing berinisial D, AS, dan R yang merupakan siswa sekolah menengah pertama (SMP).

Sementara itu, korban masih kelas 3 sekolah dasar (SD).

Sempat trauma

Giri mengatakan, korban sempat mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

A diungsikan ke rumah saudara mereka di Bekasi, Jawa Barat, untuk menghilangkan trauma tersebut.

"Kami mau mengajak korban ke psikolog karena dia trauma sekali ketika melihat pelaku," ujar Giri, Rabu (30/3/2022).

Sementara itu, pihak Kecamatan Pasar Rebo siap memberikan pendampingan psikologis bagi korban.

"Ada psikolog siaga di Puskesmas Kecamatan (Pasar Rebo) dan Suku Dinas PPAPP (Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk)," kata Camat Pasar Rebo Mujiono.

Pendampingan psikologis itu tanpa dipungut biaya alias gratis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/01/08501211/akhir-kasus-kaki-bocah-8-tahun-dibakar-temannya-sendiri-di-pasar-rebo

Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke