Salin Artikel

Curah Hujan Tinggi, 13 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan 13 rukun tetangga (RT) terendam banjir pada Selasa (5/4/2022) pukul 21.00 WIB.

"Informasi genangan saat ini ada 13 RT," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, M Insaf, melalui pesan singkat, Selasa.

Insaf mengatakan, 13 RT yang terendam tersebar di tiga wilayah kota administrasi, yakni sebanyak lima RT di Jakarta Barat, tujuh RT di Jakarta Timur sebanyak 7 RT dan satu RT di Jakarta Utara.

Untuk wilayah Jakarta Barat, terdapat satu RT di Kelurahan Duri Kepa dengan ketinggian banjir 50 sentimeter.

Kelurahan Kembangan Utara, satu RT dengan ketinggian banjir 40 sentimeter, Kelurahan Rawa Buaya satu RT dengan ketinggian 40 sentimeter, dan Kelurahan Duri Kosambi dua RT dengan ketinggian air 110 sentimeter.

Menurut Insaf, genangan banjir disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi.

Sedangkan untuk Wilayah Jakarta Timur, terdapat satu RT di Kelurahan Lubang Buaya dengan ketinggian air 50 sentimeter.

Kemudian, terdapat lima RT di Kelurahan Cipinang Melayu dengan ketinggian air 80 sentimeter, dan satu RT Kelurahan Cipinang Muara dengan ketinggian banjir 80 sentimeter.

Di Jakarta Utara, terdapat satu RT Kelurahan Kelapa Gading Barat yang terendam banjir dengan ketinggian 50 sentimeter.

Penyebab banjir dari wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara masih sama, yakni curah hujan tinggi, ditambah luapan Kali Sunter.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/05/22310561/curah-hujan-tinggi-13-rt-di-dki-jakarta-terendam-banjir

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke