Salin Artikel

Hujan Lebat, Kompleks Karang Tengah Permai Tangerang Tergenang 60 Sentimeter

Anggi (23), warga setempat, berujar bahwa genangan air muncul saat wilayah itu diguyur hujan lebat dan angin kencang sekitar pukul 15.00 WIB.

"Betul, ada hujan kencang dan angin sejak jam 15.00 WIB-an. Berhenti (hujan dan angin) sekitar jam 17.00 WIB," ujarnya saat dihubungi, Rabu.

Menurut Anggi, ketinggian air di permukimannya sekitar 50-60 sentimeter atau setinggi lutut orang dewasa.

Drainase yang dipenuhi sampah tidak mampu menampung air hujan yang turun dengan lebat. Padahal, dia menilai bahwa drainase di permukimannya sudah cukup lebar.

"Tingginya kira-kira selutut orang dewasa. Banjir ini terjadi karena drainasenya enggak ngalir, tertutup sampah. Sampahnya emang banyak sih," paparnya.

Anggi menambahkan, genangan air tak hanya muncul di permukimannya pada hari ini.

Setiap hujan berintensitas tinggi turun selama kurang lebih dua jam, genangan air pasti muncul di lokasi tersebut.

Anggi turut menyebutkan, sampah yang berada di drainase dibiarkan begitu saja, tanpa diangkut oleh siapa pun.

"Itu memang sering banjir kalau hujan deras dengan intensitas tinggi sekitar dua jam, emang karena sampah menurut saya," tutur Anggi.

"Banyak yang buang sampah ke situ dan dikit upaya pengerukan atau pengangkatan sampah dari tim bersih-bersihnya," sambung dia.

Untuk diketahui, hujan deras dan angin kencang di Kota Tangerang tak hanya menimbulkan banjir di Kompleks Karang Tengah Permai.

Sebuah pohon di Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan Utara, Larangan, Kota Tangerang, juga tumbang karena angin kencang pada Rabu sore.

Pohon yang tumbang pukul 15.10 WIB itu lantas menimpa dua unit mobil.

Beruntung, tak ada korban jiwa yang timbul akibat tumbangnya pohon itu.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang menafsirkan, kerugian yang timbul akibat pohon tumbang itu mencapai Rp 200 juta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/18/19340921/hujan-lebat-kompleks-karang-tengah-permai-tangerang-tergenang-60

Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke