Salin Artikel

Diversi Gagal, Kasus "Bullying" dan Kekerasan oleh Anak di Tangsel Dilanjutkan ke Penyidikan

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Aldo Primananda Putra menjelaskan, penyelidikan naik ke tingkat penyidikan lantaran diversi yang dilakukan gagal.

Seperti diketahui, perundungan disertai kekerasan fisik yang videonya viral tersebut diduga dilakukan beberapa anak di bawah umur.

Oleh karena itu, polisi melakukan upaya diversi dengan melibatkan Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.

Namun, diversi yang dilakukan tak membuahkan hasil.

"Kami sudah melakukan klarifikasi terhadap saksi-saksi maupun terlapor. Ternyata yang beredar di dalam video tersebut seluruhnya anak di bawah umur," ujar Aldo kepada wartawan di Mapolres Tangsel, Selasa (24/5/2022).

"Untuk langkah yang telah dilakukan penyidik, penyidik berkewajiban melakukan diversi yang di antaranya melibatkan Bapas dan P2TP2A. Namun, diversi tersebut mengalami deadlock sehingga perkara ini dilanjutkan ke tahap penyidikan," lanjutnya.

Kendati demikian, Polres Tangsel tidak akan menangkap dan menahan para terduga pelaku.

Aldo menjelaskan, hal itu dilakukan berdasarkan sistem peradilan anak yang harus mengutamakan diversi.

"Sebagai saksi, kewajiban penyidik yaitu melakukan diversi terhadap anak di bawah umur tersebut," kata Aldo.

Meski begitu, pihak kepolisian nantinya akan melakukan pembinaan kepada para pelaku.

Namun, Aldo belum bisa menerangkan lebih jauh pembinaan seperti apa yang akan dilakukan terhadap para pelaku kasus kekerasan anak tersebut.

Pihaknya masih akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan P2TP2A Kota Tangsel dan Bapas.

"Kami akan melakukan pembinaan dan berkoordinasi dengan P2TP2A dan juga Bapas untuk perkara tersebut," kata Aldo.

"Nanti akan kami informasikan lebih lanjut. Sementara yang kami lakukan klarifikasi didampingi orangtua dan juga pihak RT ataupun P2TP2A yang mendampinginya karena terkait psikologi anak," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/25/10012031/diversi-gagal-kasus-bullying-dan-kekerasan-oleh-anak-di-tangsel

Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke