Salin Artikel

Apa Saja Pembatasan jika Tebet Eco Park Dijadikan Zona Emisi Rendah?

Rencana penerapan zona emisi rendah itu diumumkan melalui akun resmi Instagram Pemprov DKI Jakarta dan dibenarkan oleh Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria.

"Terkait emisi juga penting ya, ke depan tentu jadi perhatian. Kita tahu salah satu program kami adalah program langit biru dan udara yang bersih dan sehat," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Lantas, apa saja konsekuensi bagi warga jika zona emisi rendah diterapkan di kawasan Tebet Eco Park? Apa saja pembatasan yang akan diterapkan dalam zona emisi rendah?

Aturan zona emisi rendah pernah dijelaskan melalui unggahan di akun resmi Instagram Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada Desember 2020 saat zona emisi rendah diterapkan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

"Low Emission Zone/Kawasan Rendah Emisi merupakan kawasan dimana akan diberlakukan pengurangan mobilitas di dalam kawasan dengan kendaraan pribadi dan angkutan barang untuk menekan polusi udara yang diakibatkan oleh emisi kendaraan bermotor," tulis Dishub DKI.

Kawasan rendah emisi hanya boleh dilalui oleh pejalan kaki, pesepeda, angkutan umum, dan kendaraan khusus yang sudah lulus uji emisi dan operasionalnya tidak bisa digantikan oleh angkutan umum yang disediakan.

Saat kawasan rendah emisi diterapkan, para pegawai yang berkantor dan para pengunjung di kawasan tersebut diminta untuk menggunakan angkutan umum.

Sementara itu, pengguna kendaraan pribadi disediakan area parkir dan bisa menikmati layanan shuttle bus.

Kompas.com mencoba menghubungi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo terkait rencana penerapan zona emisi rendah di Tebet Eco Park.

Namun, hingga berita ini ditayangkan, Syafrin belum memberikan konfirmasi.

Adapun Tebet Eco Park saat ini tengah ditutup sementara. Tebet Eco Park akan ditutup sampai akhir Juni 2022.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/16/13512451/apa-saja-pembatasan-jika-tebet-eco-park-dijadikan-zona-emisi-rendah

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke