Salin Artikel

HUT Ke-495 DKI, Djarot Sebut Jakarta Dapat Kado Kota Paling Berpolusi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-495 untuk DKI Jakarta.

Menurut dia, Jakarta di usia sekarang ini, mendapat kado yang kurang mengenakkan, yakni polusi udara.

"Masih banyak pekerjaan rumah yang masih harus diselesikan," kata Djarot pada Kompas.com, Rabu (22/6/2022).

"Salah satunya adalah kita dapat kado yang kurang bagus juga. Kadonya itu Jakarta sebagai salah satu kota yang (paling ber)polusi," ujar dia.

Djarot mengatakan, masalah itu harus segera dievaluasi penyebabnya dan diatasi.

Ia pun mencontohkan berbagai penyebabnya mengapa Jakarta menjadi kota yang paling berpolusi salah satunya bisa saja terkait masih kurangnya ruang terbuka hijau.

"Penyebabnya (lainnya) misalnya penghijauan. Penyebabnya lagi adalah lemahnya aturan untuk mengotrol kendaraan. Ini evaluasinya misalnya berapa jumlah luasan ruang terbuka hijaunya," ungkapnya.

"Evaluasinya sistem transportasi Jakarta itu harus diperbaiki dengan mengedepankan transportasi massal," lanjut Djarot.

Selain itu, Djarot juga merasa perlu adanya evaluasi di bidang sosial khususnya kemiskinan dan ketimpangan di warga Jakarta.

Serta masih adanya warga Jakarta yang tinggal di bantaran sungai juga masih perlu dilakukan relokasi ke tempat yang lebih layak.

"Itu kan harus dibangun dipindahkan ke rumah yang lebih sehat. Rumah susun bagaimana kita bisa mengurangi pengeluaran warga masyarakat miskin," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/22/15500321/hut-ke-495-dki-djarot-sebut-jakarta-dapat-kado-kota-paling-berpolusi

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke