Salin Artikel

Jenazah Korban Kecelakaan Truk Pertamina Tiba di Rumah Duka, Keluarga Bingung Tak Boleh Lihat Jenazah

Jenazah Ruslan tertutup rapat di dalam peti mati berwarna coklat tua. Peti itu tiba dengan dipikul sejumlah orang melewati gang-gang sempit menuju ke dalam rumah.

Ambulans hanya bisa mengantar hingga ke jalan besar.

Jenazah Ruslan dijemput sang adik, Ryad (39), dari RS Polri Kramat Jati setelah menjalani sejumlah prosedur identifikasi.

Jenazah Ruslan sudah dinantikan anggota keluarganya, khususnya sang Ibunda, Rumiyati (60), yang sejak kemarin sudah menangisi kepergian anak sulungnya itu.

Meski jenazah anaknya sudah tiba, namun Rumiyati hanya bisa duduk termenung sembari sesekali bersalaman dengan para tetangga yang mengucapkan belasungkawa.

Pasalnya, peti mati Ruslan tidak diperkenankan untuk dibuka. Padahal ia sangat ingin melihat wajah anaknya untuk terakhir kali.

Kendati demikian, warga lainnya mengaku tidak begitu mengetahui jika peti tersebut tidak boleh dibuka.

Para pelayat maupun keluarga hanya bisa berasumsi, sebab di rumah duka tidak terlihat adanya petugas yang mengantarkan jenazah Ruslan.

"Katanya, enggak boleh dibuka. Tapi enggak tahu juga," kata salah satu warga yang ikut memanggul peti jenazah dari ambulans.

Rumiyati bercerita, ia tidak berselera makan sejak kemarin. Ia baru mau makan setelah jenazah Ruslan tiba.

"Gimana ya namanya anak pertama. Saya disuruh makan dari semalam, tapi saya enggak mau. Saya mau ngelihat dia, biarin dianya sudah enggak ada, tapi saya mau lihat buat yang terakhir kali," ungkap Rumiyati saat ditemui di rumah duka, Selasa (19/7/2022).

Rumiyati mengenang kali terakhir Ruslan mengecup tangan kanannya. Saat itu, Ruslan hendak berangkat bekerja sebagai kurir laboratorium dental di Cibubur.

"Dia jalan jam setengah 10 pagi, dia cium tangan, dia minta doa 'mak, doain ya biar selamat, biar kerjanya lancar'," kenang Rumiyati.

Rumiyati tak pernah menyangka, pagi itu adalah kali terakhir ia melihat anak sulungnya.

Ia mengatakan, Ruslan sudah tidak ada kabar lagi setelah berangkat kerja. Entah bagaimana, ia merasakan kegundahan besar di malam harinya.

"Sampai jam 2, jam 3, subuh enggak pulang juga. Hati sudah degdegan, saya tahajud, doa-doa semoga anak saya sehat-sehat," kata Rumiyati.

Sejumlah tetangga bahkan mengaku melihat Rumiyati berkeliling lingkungan rumah sepanjang malam sembari menangis. Dalam isakannya, Rumiyati menyerukan nama Tuhan dan sesekali memanggil nama anaknya.

Hingga akhirnya, kegundahan Rumiyati memuncak ketika menantunya memberi kabar keadaan Ruslan pagi tadi.

"Sampai akhirnya, menantu saya bilang 'Mak, Ruslan enggak pulang' Saya langsung nangis dah tuh, sudah enggak tahan air mata," kata Rumiyati.

Sementara itu, Rumiyati mengatakan rencananya jenazah akan dimakamkan di satu liang yang sama dengan sang ayah di TPU Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/19/18361391/jenazah-korban-kecelakaan-truk-pertamina-tiba-di-rumah-duka-keluarga

Terkini Lainnya

Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke