Penghargaan itu diberikan karena Bima dianggap berhasil menciptakan ketahanan pangan mandiri pada masa pandemi Covid-19 lewat gerakan urban farming "Bogor Berkebun".
MUFPP adalah sebuah lembaga internasional yang concern terhadap isu-isu pangan.
Saat ini lembaga tersebut tengah mengundang sejumlah kepala daerah untuk menghadiri Forum Urban 20 (U20).
Bima menyebutkan, saat ini terjadi pertumbuhan signifikan terhadap jumlah kelompok tani di Kota Bogor sejak gerakan "Bogor Berkebun" diluncurkan di tengah krisis pandemi Covid-19.
Tercatat, sudah ada 330 kelompok pertanian, peternakan, hingga perikanan yang lahir lewat "Bogor Berkebun".
Bima mengungkapkan, program itu tidak saja diikuti oleh petani, tapi juga generasi muda, mahasiswa, atau pelajar yang mengisi kegiatan produktif di masa pandemi.
"Selain untuk mengisi waktu, urban farming ini juga mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah karena bisa menambah pendapatan bagi yang kehilangan pekerjaan karena Covid-19," ungkap Bima, Kamis (4/8/2022).
"Tahapan pasca-panennya juga kami pikirkan dengan melibatkan pihak lain sebagai penyaluran hasil panen, misalnya ada Toko Tani Indonesia, pasar tradisional, Asosiasi Pasar Tani, dan mobil tani keliling," sambung dia.
Bima berharap, gerakan urban farming ini bisa lebih masif lagi meski pandemi sudah perlahan melandai dan menuju situasi normal.
Sebab, kata Bima, perlu ada regenerasi dan keterlibatan dari kaum milenial khususnya anak-anak muda.
“Saya juga menekankan secara khusus pentingnya anak-anak muda menekuni urban farming ini karena food producer perlu juga diregenerasi, bukan saja posisi-posisi pemerintahan dan pengusaha, tetapi juga untuk memastikan ketahanan pangan yang kuat," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/04/10163611/gerakan-bogor-berkebun-dapat-apresiasi-dari-forum-urban-20-bima-arya