Salin Artikel

Dugaan Penganiayaan Guru terhadap Siswa SMKN 1 Jakarta, Polisi Tunggu Hasil Visum

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Sawah Besar masih menunggu hasil visum dalam kasus dugaan penganiayaan guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Jakarta berinisial HT terhadap siswa kelas XII berinisial RH (18).

Kapolsek Sawah Besar, AKP Patar Mula Bona mengatakan hasil visum atas dugaan penganiayaan itu akan dijadikan barang bukti.

"Kalau dari pihak pelapor (RH) sudah melakukan visum tapi kami belum dapatkan, biasanya satu minggu setelah visum itu baru keluar hasilnya," ujar Patar, saat dikonfirmasi, Senin (22/8/2022).

Sambil menunggu hasil visum, kata Patar, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk rekan korban serta HT. Menurut Patar, berdasarkan hasil pemeriksaan, HT mengakui telah memukul RH.

"Yang bersangkutan (HT) menyampaikan bahwa laporan si korban tersebut sering meminta uang atau pemalakan terhadap siswa junior atau adik kelasnya," ucap Patar.

"Jadi ketika ditanya (apakah memalak), korban tidak mengaku sehingga terjadi pemukulan (oleh pelaku)," sambung dia.

Patar mengungkapkan, jika ditemukan unsur pidana, kemungkinan guru olahraga itu dapat dijadikan sebagai tersangka.

"Tentunya kami harus bekerja sesuai proses hukum yang ada, kalau memang memenuhi unsur pidana baru (bisa ditetapkan tersangka), jadi harus berdasarkan keterangan dan sebagainya," ungkapnya.

Adapun RH mengalami luka lebam pada bagian mata sebelah kanan.

"Anak saya mengalami luka memar di bagian mata sebelah kanan, terus bibirnya juga terluka berdarah. Kami juga sudah visum ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)," ujar orangtua RH, Ramdhani.

Guru berinisial HT mendapatkan laporan bahwa RH melakukan pemalakan dan perundungan terhadap adik kelasnya.

"Anak saya dipanggil pada saat belajar ke ruangan guru, tiba-tiba ditanya kenapa? anak saya bingung dia bilang 'tidak tahu', anak saya langsung di tempeleng, di pukul dadanya," katanya

Tak hanya dipukul, kata Ramdhani, RH juga didorong ke lemari hingga tersungkur ke lantai kemudian diinjak oleh guru tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/22/22405421/dugaan-penganiayaan-guru-terhadap-siswa-smkn-1-jakarta-polisi-tunggu

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke