Salin Artikel

Dinkes Tangerang Periksa Obat-obatan di Puskesmas, Hindari Pemberian Obat Kedaluwarsa Terulang

Sebagai mana diberitakan sebelumnya, ada dugaan pemberian obat-obatan kedaluwarsa kepada beberapa bayi usia imunisasi di Posyandu Bunga Kenanga, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Senin (8/8/2022).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeni saat itu tidak mengelak perihal kejadian pemberian obat-obatan kedaluwarsa. Ia mengatakan bahwa hal itu terjadi karena kelalaian petugas.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini, dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada para keluarga atas kelalaian pengelolaan obat yang terjadi di luar gedung puskesmas," ujar Dini melalui keterangannya, Rabu (10/8/2022).

Dini menuturkan, posyandu sudah tidak aktif selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Obat yang kedaluarsa ternyata belum sempat dilaporkan dan dikembalikan kepada petugas farmasi di puskesmas.

Belajar dari kejadian tersebut, pihak Dinkes Kota Tangerang saat ini berfokus pada pembinaan dan pengawasan terkait kefarmasian.

Tim Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Marzuki menyampaikan bahwa pihaknya juga melakukan pengecekan obat-obatan.

Apalagi sebelumnya diketahui di salah satu fasilitas kesehatan yang terdapat di wilayan ini juga ditemukan satu obat kedaluwarsa yang diberikan kepada balita.

"Kami  melakukan pemeriksaan terkait tenaga farmasi, sarana dan prasarana, pelayanan kesehatan dan pengelolaan obat di beberapa poli yang menyediakan obat-obatan," kata Marzuki, saat mengunjungi puskesmas dan layanan kesehatan di Kota Tangerang, Jumat (2/9/2022).

"Kemudian memeriksa ketersediaan dan expired date pada obat-obatan dan melalukan sampling-sampling kesesuaian stok fisik dan data laporan yang dibuat tenaga Farmasi," imbuhnya.

Menyambut kunjungan dan evaluasi dari Dinkes Kota Tangerang itu, Kepala Puskesmas Karang Tengah drg Dwi Lestari berujar, dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan, Puskesmas Karang Tengah juga berupaya memperbaiki sistem pelayanan dari hasil evaluasi yang diberikan, termasuk salah satunya dalam pengelolaan obat-obatan.

"Kami mendapatkan arahan dari Dinas Kesehatan mengenai tata kelola obat, sehingga kami dapat mengendalikan distribusi obat yang ada di puskesmas sesuai dengan ketentuan Dinas Kesehatan. Dan membentuk tim khusus untuk pengecekan mengenai tata kelola obat, agar berjalan dengan baik," kata Dwi.

Selain itu mereka juga tengah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap apotek-apotek di wilayah kerjanya, dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pemahaman mengenai obat-obatan serta pemeriksaan kesehatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/02/16033141/dinkes-tangerang-periksa-obat-obatan-di-puskesmas-hindari-pemberian-obat

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke