Salin Artikel

Curhat Sopir Angkot Naikkan Tarif karena Harga BBM Naik: Kadang Kami Bertengkar dengan Penumpang

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir angkutan umum perkotaan (angkot) menjerit lantaran beratnya beban biaya operasional usai harga bahan bakar minyak (BBM) naik beberapa hari lalu.

Sopir angkot M09 jurusan Tanah Abang-Kebayoran Lama, Agung, mengaku sangat terbebani dengan keadaan saat ini. Agung mengaku tidak jarang bertengkar dengan penumpang atas kenaikan harga.

Menurut Agung, sebagian sopir sudah banyak yang menaikkan tarif walaupun belum ada instruksi dari Organisasi Angkutan Darat.

"Jadi kadang kami bertengkar dulu sama penumpang. Meskipun kadang saya ikut harga yang naik, kadang saya harga murah. Tergantung, lihat penumpangnya juga, kadang kasihan juga," tutur Agung, Rabu (7/9/2022).

Agung berharap harga BBM batal dinaikkan. Sebab, ia mengaku tidak menginginkan tarif angkot dan tarif lainnya naik sehingga masyarakat tidak lagi semakin terbebani.

Hendra, sopir angkot M09 jurusan serupa, mengaku sangat terbebani dengan keadaan saat ini.

Mengakali keadaan tersebut, kata Hendra, ia juga menaikkan tarif guna mengakali beban operasional.

Kendati demikian, kenaikan tarif tersebut sering membuat penumpangnya marah.

"Masalahnya, penumpang kalau tarifnya dinaikin, mereka marah. Saya cuma bisa bilang, 'Kalau mau marah jangan sama saya, sama pimpinan (pemerintah)'," keluh Hendra.

Hendra mengaku sudah menaikkan tarif sebesar Rp 1.000. Semula, kata dia, tarif angkot dari Tanah Abang ke Kebayoran itu dipatok Rp 6.000. Kini, sopir memasang tarif jadi Rp 7.000.

Hendra mengeluh dengan kenaikan harga BBM ini membuat beban biaya operasionalnya juga semakin tinggi, sedangkan pemasukan tetap.

"Keadaan ini berat buat sopir angkot, luar biasa berat. Soalnya, ketinggian naiknya (harga BBM). Biasanya kalau naik cuma Rp 500, sekarang sampai Rp 2.350 kan," kata Hendra.

(Penulis: Mita Amalia Hapsari | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita) 

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/07/08485371/curhat-sopir-angkot-naikkan-tarif-karena-harga-bbm-naik-kadang-kami

Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke