Massa gabungan sembilan federasi buruh itu terlihat menuntun motornya dari Jalan Tole Iskandar menuju depan Balai Kota Depok di Jalan Margonda Raya.
Selain itu, massa buruh membawa bendera identitas federasi masing-masing. Mereka juga membawa sejumlah atribut berisi tuntutan berkait kenaikan harga BBM, salah satunya bertulisan "Harga BBM Naik, Anak dan Istri Sengsara".
"Iya benar, (dorong motor) dari Jalan Tole Iskandar sampai Balai Kota," kata salah seorang buruh, Senin.
Massa buruh tiba di Balai Kota Depok sekitar pukul 10.01 WIB.
Adapun aksi tersebut rencananya diikuti oleh 700 orang yang merupakan perwakilan sembilan federasi dalam Forum Buruh Depok.
"Aksi dimulai pukul 08.00 WIB, dengan jumlah peserta 700 orang perwakilan anggota dari sembilan federasi," kata koodinator aksi, Wido Pratikno, dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).
Dalam aksi itu, lanjut Wido, buruh bakal membawa mobil komando, pengeras suara, spanduk, seragam federasi, bendera federasi, bendera Merah Putih, serta pamflet.
Wido menyebutkan, para buruh bakal menyampaikan tiga tuntutan, yaitu tolak kenaikan harga BBM, tolak UU Cipta Kerja, dan naikkan upah Kota Depok 2023 sebesar 15 persen.
Kemudian, Federasi Serikat Pekerja Farmasi Dan Kesehatan (FSP FARKES), Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), dan Serikat Pekerja Nasional (SPN).
Selanjutnya, Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan Dan Minuman (FSP RTMM), Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (FSP LEM), Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan (FSP KEP SPSI) Federasi Serikat Buruh Makanan, Minuman, Pariwisata, Restoran, Hotel dan Tembakau (FSB KAMIPARHO).
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/15/10325091/demo-tolak-kenaikan-harga-bbm-massa-buruh-dorong-motor-ke-balai-kota